Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Red Monday dipilih sebagai tajuk North-West derby antara Liverpool FC kontra Manchester United kali ini. Sorotan muncul terhadap taktik dan strategi Mourinho di Stadion Anfield.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Well, apapun label yang diberikan tetap tak akan mengurangi bobot laga itu sendiri. Bentrokan di Anfield, Senin (17/10) atau Selasa pukul 02.00 WIB, tetap akan melibatkan sepasang tim tersukses di daratan Inggris.
Bahkan, situasi terkini di kedua klub justru bakal membuat duel tereskalasi ke level yang lebih tinggi.
Alasan terdepan tentu keberadaan Jose Mourinho di balik kendali kapal Man. United.
Semasa melatih Chelsea dalam dua periode terpisah, berulang kali Mou menyalakan api permusuhan sehingga dengan mudah mendapat status musuh utama Liverpudlian.
Memori terakhir adalah aksi nyeleneh Mou di tepi lapangan yang sedikit banyak mengakibatkan Liverpool tumbang di tangan Chelsea dan akhirnya harus merelakan titel Premier League 2013-2014 terbang ke Manchester City.
"Fakta bahwa Mourinho kini melatih Manchester United jelas bakal menambah bumbu pada rivalitas panas yang sudah ada. Bagi Liverpool, hal ini juga mengartikan bahwa kemenangan nanti akan terasa jauh lebih manis,” ucap John Aldridge, mantan bomber The Reds, dalam kolomnya di Liverpool Echo.
Berkaca pada pertemuan terdahulu antara Liverpool melawan tim yang dibesut Mourinho, Aldrigde juga memprediksi bahwa Man. United akan melakoni aksi parkir bus.
"Tekanan bagi Mourinho sedang begitu kuat. Karena itu, hal yang paling ia hindari adalah kekalahan dari Liverpool. Skor imbang sudah menjadi kemenangan baginya," kata eks striker Real Sociedad itu.
Dengan gelimang prestasi di Porto, Chelsea, Internazionale, dan juga Real Madrid, bisa dibilang start Mou bersama Setan Merah berada jauh di bawah ekspektasi publik.
Kekalahan dari Man. City dan Watford di Premier League, ditambah kekalahan dari Feyenoord Rotterdam di Liga Europa, adalah contoh konkret.
Menanti Pemulihan
Kecuali saat bersua Leicester yang berlabel juara, tiga kemenangan atas Bournemouth, Southampton, dan Hull City sulit untuk dianggap mengesankan.
Pendek kata, dengan pembelian fantastis di musim panas, yang menyertakan Poul Pogba sebagai pemain termahal di muka bumi, United tampak belum menunjukkan kinerja mumpuni untuk ikut berlari di jalur juara.
Sebaliknya di kubu Liverpool, tujuh gameweek awal musim 2016-2017 pantas masuk kategori memuaskan.
Padahal, publik sempat skeptis tentang hasil apik Jordan Henderson dkk lantaran rival yang ditemui meliputi Arsenal, Tottenham, Leicester, dan juga Chelsea.
Liverpool sukses membekap tiga lawan di atas, kecuali Tottenham yang berbagi skor 1-1.
Artinya, pada setiap kesempatan para pemain Si Merah mampu menerjemahkan dengan sempurna strategi yang diinginkan Juergen Klopp.
Tak cuma itu, secara overall Liverpool juga memimpin sejumlah statistik macam penciptaan peluang, operan, sprint, hingga daya tempuh.
Apabila bermain normal, dalam artian kedua tim memainkan gaya menyerang sesuai materi pemain yang ada, Liverpool memiliki kans untuk meraup angka penuh.
Man United terbukti masih sulit menyeimbangkan kapal tatkala mencoba meladeni lawan yang sama-sama kuat dalam aspek ofensif. Bukti terlihat nyata pada saat dipukul Man City 2-1.
Namun, jika Mou memang memutuskan untuk memarkir bus, hasil akhirnya bisa berbeda.
Maklum, kecepatan lari Antonio Valencia, Juan Mata, Jesse Lingard, hingga Marcus Rashford amat mungkin menyulitkan lini belakang Reds.
Bola-bola atas yang siap datang dari kepala Zlatan Ibrahimovic, Pogba, atau Maroune Fellaini pun berpotensi menghadirkan prahara di muka gawang Simon Mignolet.
Klopp masih harus menunggu hingga detik-detik akhir dalam menyusun starting XI. Sebab, Adam Lallana, Nathaniel Clyne, Georginio Wijnaldum, hingga Sadio Mane masih menjalani pemulihan seusai terlilit cedera.
Keempatnya memegang peran krusial dalam laju apik Liverpool di musim ini sehingga bisa menurunkan kualitas Liverpool pada saat tak berada di dalam lapangan.
Prakiraan Formasi
Liverpool FC: 22-Mignolet, 2-Clyne, 17-Klavan, 32-Matip, 7-Milner, 14-Henderson, 20-Lallana, 5-Wijnaldum, 19-Mane, 10-Coutinho, 11-Firmino
Pelatih: Juergen Klopp
Manchester United: 1-De Gea , 25-Valencia, 12-Smalling, 3-Bailly, 16-Carrick, 17-Blind, 6-Pogba , 21-Herrera, 8-Mata, 19-Rashford, 9-Ibrahimovic
Pelatih: Jose Mourinho