Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan peringkat satu kontra peringkat dua Premier League 2016-2017 antara Manchester City dan Tottenham. Bukan pula duel dua klub termahal EPL saat ini, Manchester United versus Manchester City.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Partai terakhir gameweek 8 Premier League, Senin (17/10) atau Selasa pukul 02.00 WIB, Stadion Anfield akan menggelar laga terakbar di Inggris. Partai itu adalah Liverpool FC kontra Manchester United.
Pertandingan yang juga dikenal dengan nama North-West derby ini dianggap salah satu rivalitas terbesar di sepak bola. Setara dengan superclasico di Argentina antara Boca Juniors dan River Plate, el clasico di Spanyol antara Barcelona dan Real Madrid, serta derby della Madonnina di Italia antara Milan dan Inter.
Disebut sebagai duel paling akbar di Inggris karena Liverpool dan Manchester United merupakan klub tersukses Inggris di kompetisi domestik maupun kompetisi antarklub Eropa.
Di antara mereka, Liverpool dan United mengumpulkan 38 titel juara liga, 8 Piala/Liga Champions, 3 Piala UEFA, 4 Piala Super Eropa, 19 Piala FA, 12 Piala Liga, 1 Piala Dunia Klub, 1 Piala Interkontinental, dan 36 Community Shield.
Banyak unsur yang membuat persaingan antara Liverpool dan Manchester United begitu panas.
Dari sejarah kota mereka, yang pada era Victoria di pertengahan sampai akhir 1800-an bersaing dalam hal kemajuan ekonomi dan industri. Liverpool dan Manchester terletak di barat laut Inggris, hanya terpisah sekitar 56 kilometer.
Pun bisa melihat dominasi keduanya di Liga Inggris, yang terjadi pada era yang berbeda. Juga soal popularitas kedua klub di dalam maupun luar negeri.
Sampai sekarang para pemain Liverpool seolah sepakat menganggap partai melawan Manchester United sebagai yang paling istimewa dalam sebuah musim. Begitu pula sebaliknya.
"Liverpool selalu menjadi rival terbesar buat saya. North-West derby selalu menjadi tes terberat bagi saya. Arsenal brilian, Chelsea juga hebat. Manchester City sekarang juga kuat. Tetapi, ada sensasi tambahan jika bertemu Liverpool karena mereka berada di depan pintu kami," ujar legenda hidup Man United, Ryan Giggs, kepada Independent pada 2012.
Empat tahun kemudian, Giggs menegaskan komentar itu lagi. "Liverpool adalah rival terbesar saya karena saya tumbuh dengan melihat mereka memenangi semuanya dan mereka merupakan tim yang harus diemulasi," katanya di Manchester Evening News.
Giggs masih tercatat sebagai pemegang rekor penampilan terbanyak di North-West derby. Dia merumput sebanyak 48 kali. Jadi, pendapat Giggs rasanya sangat sahih untuk mengukur seberapa akbarnya pertandingan ini.
Sama-sama Optimistis
Musim ini panasnya api persaingan antara Liverpool dan Manchester United di North-West derby bakal mendapatkan tambahan bahan bakar. Kedua tim sedang berusaha menggapai kebesarannya lagi.
Keduanya sama-sama optimistis bahwa musim ini adalah momen yang tepat untuk kembali mengenakan makhota sebagai penguasa Inggris.
Liverpool merasa akhirnya sudah mendapatkan pelatih dan kumpulan pemain yang tepat. Juergen Klopp dan pemain-pemain pilihannya sendiri tampak mulai menemukan performa terbaik.
Man United secara otomatis harus pede dengan sekarang didukung Jose Mourinho, yang mengusung reputasi sebagai salah satu pelatih tersukses di Premier League; Zlatan Ibrahimovic sebagai pemain jaminan datangnya gelar liga domestik di Eropa; serta Paul Pogba, yang sekarang berstatus pemain termahal dunia.
Kedua klub tidak bisa kehilangan poin mengingat masing-masing sudah tertinggal dua serta lima poin dari Manchester City di puncak klasemen.
Dengan latar belakang sejarah dan kondisi kekinian, sebuah North-West derby spektakuler kelihatannya akan mentas pada Senin besok.