Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Agen sepak bola asal Inggris, Scott McGarvey, merasa bersalah atas dicopotnya Sam Allardyce dari jabatan pelatih Inggris menyusul skandal yang dimuat di harian The Telegraph.
Allardyce baru 67 hari menjabat sebagai pelatih The Three Lions ketika harian berusia 161 tahun tersebut membeberkan fakta mengejutkan.
The Telegraph meluncurkan berita investigasi yang mengungkap bahwa Allardyce bersedia membantu konglomerat Timur Tengah mengakali aturan Asosiasi Sepak Bola Inggris FA terkait kepemilikan pihak ketiga terhadap pesepak bola.
Nyatanya, konglomerat yang dimaksud adalah wartawan yang menyamar. Perbincangan tersebut direkam dan disebarluaskan dalam bentuk berita eksklusif.
Scott McGarvey, mantan pesepak bola yang pernah memperkuat Manchester United pada era 1980-an, punya andil mempertemukan Allardyce dan para "konglomerat" tersebut. Dia pun menyimpan sesal atas insiden itu.
"Saya sangat sedih untuk Sam. Dia pasti merasa saya turut bertanggung jawab karena saya yang membawanya ke pertemuan itu. Padahal, dia datang hanya untuk bertemu saya," kata McGarvey.
Dalam wawancara dengan Sky Sports, McGarvey bercerita bahwa seseorang meminta bantuannya untuk mendirikan agensi sepak bola.
Tanpa rasa curiga, McGarvey sepakat mengadakan pertemuan dengan orang tersebut (yang belakangan terungkap adalah wartawan investigasi The Telegraph).
Secara kebetulan, orang yang meminta bantuannya tersebut ingin bertemu dengan pelatih sepak bola.
"Mereka mencari manajer yang bisa diajak berbincang untuk memotivasi mereka memulai bisnis di bidang sepak bola. Saya menyebut beberapa manajer, termasuk Sam," kata McGarvey. Kebetulan, dia dan Allardyce sudah saling mengenal cukup lama.
Allardyce pun tidak keberatan ketika McGarvey mengajaknya bertemu. Ketika itu, dia masih menjabat sebagai manajer Sunderland.
McGarvey pun memastikan bahwa Allardyce datang bukan karena tergoda dengan iming-iming uang.
"Dia datang karena dia ingin membantu saya. Saya juga bukan dengan sengaja ingin menjebaknya," kata McGarvey.
Meski demikian, dia maklum jika seandainya Allardyce memutuskan pertemanan mereka setelah kejadian tersebut.
"Saya paham jika dia marah kepada saya dan tidak mau berbicara lagi. Semoga tidak harus sampai seperti itu, tetapi saya tahu dia pasti sedih karena kehilangan jabatannya. Keputusan membebastugaskan Allardyce setelah satu laga sangat bodoh," tutur McGarvey.
Setelah Allardyce dicopot dari jabatannya, Inggris untuk sementara ditangani oleh Gareth Southgate.