Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu risiko bagi tim peserta Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 yang hanya mengandalkan seorang "bocah" belasan tahun adalah posisi juru kunci.
Penulis: Martinus Bangun
Saat tulisan ini sampai di tangan Anda, bomber utama Persela, Dendy Sulistyawan, mungkin sedang merayakan hari ulang tahunnya. Tepat pada Rabu, 12 Oktober, Dendy akan menginjak usia 20 tahun.
Jika berbicara dalam konteks kompetisi di Tanah Air, usia itu tergolong belia bagi seorang pemain yang sudah menjadi andalan di klubnya.
Dari komposisi skuat Laskar Joko Tingkir di sepanjang TSC 2016, Dendy merupakan pemain andalan. Bahkan, fakta itu tersaji meski tim kebanggaan LA Mania tersebut sudah berganti pelatih sebanyak tiga kali sejak awal musim.
Dari Stefan Hansson, Sutan Harhara, hingga yang terkini di bawah kendali Aji Santoso.
Hingga TSC 2016 pekan ke-22 rampung, Dendy tercatat sebagai pemain yang paling banyak tampil di timnya.
Bahkan masih lebih sering tampil dibanding dua rekannya yang lebih senior, yakni Choirul Huda (kapten) dan Zaenal Arifin (wakil kapten).
Tak hanya itu, produktivitasnya juga terbilang memuaskan. Ia tercatat sebagai pengoleksi gol sekaligus assist terbanyak di timnya. Bulan Juli silam, nama Dendy bahkan sempat masuk seleksi timnas tahap awal menuju Piala AFF 2016.
Tetap Optimistis
Awal pekan ini Persela berhasil naik satu peringkat dari posisi buncit. Hasil itu dicapai setelah bermain imbang 1-1 kontra Semen Padang di Stadion Gajayana, Malang, Sabtu (8/10).
Usai laga tersebut, pelatih Aji Santoso sempat mengemukakan bahwa hasil minor yang kerap menghampiri timnya lebih karena minimnya stok bomber haus gol.
Semenjak Herman Dzumafo didepak dari tim pada akhir putaran pertama silam, Dendy memang menjadi satu-satunya pilihan utama di lini depan.
Hadirnya striker asing asal Brasil, Ivan Carlos, di putaran kedua juga belum memberi banyak kontribusi. Terkait statusnya sebagai andalan tim, Dendy enggan menanggapi lebih jauh dan tak mau besar kepala.
"Sejauh ini, saya hanya berupaya tampil baik dan alhamdulillah jika saya tetap dipercaya sebagai pilihan utama di lini depan meski tim sudah tiga kali berganti pelatih. Soal minim tandem yang haus gol, saya tak bisa komentar banyak dan tak mau kecil hati," ujar Dendy.
"Rekan-rekan yang ada saat ini juga cukup membantu saya cetak gol kok. Saya pribadi tetap optimistis bisa memberikan yang terbaik, termasuk jika diberi kesempatan ikut seleksi timnas lagi," lanjutnya.