Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ketika untuk pertama kali di musim 2016/17 bisa merumputkan trio BBC sejak menit pertama di laga kontra Sporting Lisbon (14/9/2016), harapan Madridistas tentu tim kesayangan mereka tersebut bakal memulai pesta gol sesungguhnya.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa
Asa fan fanatik Real Madrid ini dilandasi koleksi gol trisula Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo yang mencapai 298 buah sejak terbentuk pada awal musim 2013/14.
Selain itu, juga didasari gol pembuka rekening Ronaldo di musim ini yang dicetak beberapa hari sebelumnya.
Di laga bertajuk matchday 1 Liga Champion tersebut, Ronaldo lagi-lagi masuk papan skor guna menjadikan argo gol BBC ke angka 299. Empat hari berselang, di lanjutan La Liga melawan Espanyol, BBC tak merumput sejak sepak mula.
Namun, Benz berhasil menorehkan milestone berupa gol ke-300 BBC.
Sejauh ini, sinyal perihal amuk BBC memang terbukti. Meski begitu, pada saat yang bersamaan laju gol mereka justru seolah mandek.
Dalam empat partai beruntun berikutnya, melawan Villarreal, Las Palmas, dan Eibar di La Liga serta Borussia Dortmund di LC, di mana BBC turun sejak start, Madrid empat kali tertahan imbang.
“Kami seperti menderita di setiap awal pertandingan, dan kami sedang mencari penyebabnya. Saat ini segalanya tampak sulit. Saya harus memperbaikinya. Saya pikir, masalah kami lebih pada aspek psikologis, bukan kendala fi sik,” ungkap Zinedine Zidane, saat diwawancarai Christophe Dugarry di acara Team Duga milik Radio Montecarlo.
Sebetulnya sah-sah saja apabila Zizou mengarahkan alasan kemerosotan timnya pada faktor keletihan Bale dan Ronaldo.
Maklum, Bale bersama Wales mencapai semifi nal Euro 2016, sedangkan Ronaldo ikut membawa Portugal merebut titel juara Eropa di Prancis.
Saat kembali ke Madrid, Ronaldo juga berada dalam masa pemulihan cedera lutut yang cukup serius. Artinya, faktor fi sik amat mungkin memengaruhi kinerjanya di atas lapangan.
Situasi ini diperparah dengan cederanya Casemiro, kemudian Luka Modric, sehingga pilihan Zidane semakin terbatas.
Menit Main
Untuk kasus Casemiro dan Modric, memang tak ada alternatif pengganti yang punya kualitas identik.
Eks pemain Madrid, seperti Jorge Valdano atau Emilio Butragueno, bahkan menyatakan dengan tegas bahwa Los Merengues memang tidak mempunyai Casemiro yang lain atau Modric yang lain.
Namun, statistik justru membuktikan bahwa Si Putih punya alternatif untuk menggantikan posisi trio BBC. Bukan dari sisi kebintangan mungkin, tetapi dari perspektif kontribusi.
Tiga serangkai VMA, yang terdiri atas Lucas Vazquez, Alvaro Morata, dan Marco Asensio, mampu menunjukkan ketajaman wahid.
Hingga memasuki 10 partai di seluruh kompetisi, termasuk Piala Super Eropa, dua matchday LC, dan tujuh jornada La Liga, trio VMA sudah mengemas 5 gol.
Asensio menyumbangkan tiga gol dan Morata mengirim sepasang gol. Lucas Vasquez belum menyasar score sheet, tapi dalam rentang ini sukses mengirim tiga assist.
Jumlahnya memang terpaut tiga gol lebih sedikit dari koleksi BBC. Kendati demikian, pantas disorot bahwa kontribusi optimal ketiganya mengambil waktu sebelum Zidane kembali memercayakan BBC di pos tridente.
Ya, justru saat mereka menambal lubang Ronaldo dan Benzema di awal musim.
Artinya, enam kemenangan Madrid di awal musim menyertakan porsi menit main VMA yang lebih besar.
Sebaliknya, kemerosotan Madrid yang ditandai empat skor imbang di empat partai terakhir, dialami saat BBC merajai menit main alias saat VMA tak berada di atas lapangan.
Zidane layak mencermati angka-angka ini, setidaknya mulai memperhitungkan VMA pada saat meracik strategi pada lanjutan La Liga, akhir pekan nanti di rumah Real Betis.