Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memasuki Premier League 2016-2017, James Milner disulap menjadi bek kiri di Liverpool FC. Pemain yang sejatinya beroperasi sebagai gelandang itu rela berganti peran guna memenuhi permintaan pelatih Juergen Klopp yang tak puas dengan performa Alberto Moreno.
Penulis: Ade Jayadireja
Tak sedikit pihak yang meragukan kapasitas Milner di posisi terbarunya. Maklum, sang pemain sangat jarang bertugas di barisan belakang sejak bergabung dengan The Reds pada 2015.
Sebelum musim ini, Milner baru satu kali melakoni tugas sebagai bek sayap dalam balutan seragam Liverpool. Momen tersebut terjadi pada babak 16 besar Liga Europa melawan Manchester United, 17 Maret 2016.
Nyatanya, Milner mampu menjawab keraguan. Jebolan akademi Leeds United itu tampil memukau sebagai bek dadakan. Menempati pos pertahanan bagian kiri dalam enam partai pertama liga musim ini, Milner memiliki rata-rata jumlah tekel sukses per gim sebanyak 1,8 kali. Jumlah tersebut adalah tertinggi kedua di skuat Si Merah setelah Jordan Henderson (2,7).
Milner juga mengukir 3,5 sapuan bola per partai dan memenangi 1,5 aerial duel (duel udara) per pertandingan. Tak heran kalau Klopp betah menempatkan Milner di tembok pertahanannya.
Baca Juga:
Kepiawaian Milner dalam mengawal lini belakang ternyata menimbulkan rasa "iri" bek kanan Liverpool, Nathaniel Clyne. Ia mengaku kalah cepat beradaptasi dengan rekannya itu.
“Saya berlatih seumur hidup untuk menjadi full-back, sedangkan dia datang dan bermain di posisi tersebut dengan mudah. Dia menikmati tugas barunya dan bahkan mencetak gol,” ucap Clyne seperti dilansir Mirror.
Wajar Clyne merasa iri. Dilihat dari statistik, pria yang menurut Transfermarkt sudah 186 kali bermain sebagai bek sayap pada sepanjang karier level klub itu lebih inferior dari Milner.
Clyne, tampil satu pertandingan lebih banyak dibanding Milner pada liga musim ini, membuat rata-rata 1,7 tekel sukses dan 2,2 clearence per laga.
Rasio duel udara Clyne juga berada di bawah Milner, yakni 0,2 per partai.