Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Benhard Limbong memilih sports science sebagai senjatanya jika terpilih menjadi Ketua Umum PSSI.
Penulis: Ferry Tri Adi
"Fokus saya menciptakan pemain. Sports science menjadi fondasi pembangunan sepak bola Indonesia. Tak hanya berpangku kepada bakat. Harapannya, tak lagi muncul kasus bagus pada usia muda tapi melempem saat usia 23 tahun ke atas," katanya.
"Kita sudah harus mengikuti tuntutan zaman. Inteligensia, fisik, dan moralitas dengan sendirinya juga terbangun," lanjutnya.
Menurutnya, sports science bisa "mencambuk" pelatih dan wasit. "Penggunaan sports science juga memacu pengembangan pelatih dan wasit. Mau tidak mau, PSSI juga harus mendidik mereka."
Benhard juga keras menyuarakan pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:
"Contoh kecil terjadi pada timnas. Indonesia harus punya lapangan sesuai standar minimal tiga, buat senior dan usia di bawahnya. Hal itu menjadi masalah kita selama ini. Tak ada lapangan yang representatif. Kantor PSSI juga harus dibangun bagus biar kantor pusat AFC berada di Indonesia."
Demi mewujudkan mimpinya itu, ia berharap bisa bekerja sama dengan baik bareng pemerintah.
Sementara itu, Benhard menilai suporter bisa ke arah lebih baik jika sepak bola Indonesia terbangun dengan baik pula.
"Sepak bola hakikatnya pemersatu bangsa. Menurut saya, semua akan berjalan dengan baik kalau sepak bola Indonesia sudah baik. Tak ada lagi musuh-musuhan, dari mulai pengurus di federasi hingga suporter," ujarnya.