Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sarman El Hakim, Mengusir Politikus

By Jumat, 14 Oktober 2016 | 17:08 WIB
Calon Ketua Umum PSSI, Sarman El Hakim, memaparkan visi misi pada debat terbuka jelang pemilihan Ketua Umum PSSI 2016-2020 di Hall SCTV Tower, Jakarta, Selasa (4/10/2016). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Tidak seperti calon Ketua Umum PSSI lainnya, Sarman El Hakim tidak mau banyak berbicara mengenai pembinaan pelatih, wasit, infrastruktur, bahkan suporter. Baginya, pengurus PSSI yang lama telah memiliki konsep atas hal-hal tersebut, tapi tidak dapat mengaplikasikannya.

Penulis: Persiana Galih

"Dari dulu, PSSI ini paling pintar membuat agenda dan konsep, tapi tidak ada yang terealisasi. Saya hanya ingin memulai pembenahan dari biang penyakitnya dulu," tutur Sarman.

Ia menyebut bahwa banyak program PSSI soal pelatih, wasit, infrastruktur, dan suporter telah terkonsep dengan baik. "Semua sudah diatur FIFA, kita hanya perlu mengaplikasikannya dengan tepat," tuturnya.

Baginya, kesalahan PSSI selama ini adalah struktur organisasi dan transparansi keuangan.

Selama faktor-faktor itu masih mengganjal, rencana sebaik apa pun yang diagendakan tidak akan terealisasi.

"Terlalu banyak anggota partai politik di PSSI sehingga PSSI tidak punya visi-misi yang sama.

Orang-orang itu harus ditarik ke luar, baru kita agendakan teknis pembinaan seperti apa," katanya.

Menurut dia, banyaknya campur tangan politikus di dalam federasi membuat investor khawatir terhadap pertanggungjawaban keuangan PSSI. Dengan demikian, sulit bagi PSSI untuk mendapatkan suntikan dana.

"Saya hanya ingin membuat sepak bola kembali populer di dalam negeri. Sepak bola eksis kembali dengan keadaan yang sehat," ujarnya.