Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Haruskah Son Heung-min Menjadi Striker Murni?

By Jumat, 14 Oktober 2016 | 04:31 WIB
Striker Tottenham Hotspur, Son Heung-min (kanan), melepaskan tendangan dari hadangan bek Sunderland, Jason Denayer, dalam pertandingan Premier League 2016-2017 di Stadion White Hart Lane, London, Inggris, pada 18 September 2016. (PAUL GILHAM/GETTY IMAGES)

Absennya Harry Kane akibat cedera menjadi berkah buat Son Heung-min. Pemain sayap asal Korea Selatan itu menjadi bintang Tottenham Hotspur di Premier League.

Penulis: Dian Savitri

Padahal, orang yang diproyeksi untuk menggantikan Kane adalah pemain dengan posisi striker murni, Vincent Janssen. Namun, bukan itu yang terjadi.

Son justru menjadi pencetak gol terbanyak untuk Spurs hingga berakhirnya pekan ke-7, 2 Oktober lalu. Son sudah membuat empat gol di Premier League, plus satu di Liga Champions.

Kane hanya dua gol di Premier League, sementara Janssen justru belum bisa memecahkan telur. Striker asal Belanda itu baru membuat satu gol di Piala Liga sejak pindah dari AZ Alkmaar musim panas lalu.

Posisi asli Son adalah pemain sayap yang beroperasi di sebelah kiri lapangan. Bukan striker asli. Ketika ia membuat gol, masing-masing dua gol ke gawang Stoke City dan Middlesbrough, Son diletakkan sebagai pemain sayap kiri, bukan striker.

Baca Juga:

Pengecualian ketika Spurs menghadapi CSKA Moskva pada matchday 2 Liga Champions. Son mencetak gol kemenangan setelah berubah posisi menjadi striker tunggal; Janssen keluar digantikan Georges-Kevin N'Koudou.

Terakhir, tampil melawan Manchester City (2/10/2016), ketika Spurs menang 2-0, Son gagal mencetak gol. Hanya membuat satu assist untuk Dele Alli.

Padahal, pada pertandingan itu, Son sudah berubah posisi menjadi striker tunggal. Janssen baru masuk pada menit ke-90 menggantikannya.