Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Legenda hidup Manchester United, Ryan Giggs, membenarkan bawha telah menolak tawaran dari Swansea City sebagai manajer tim.
Giggs diproyeksikan oleh Swansea sebagai salah satu calon manajer tim setelah memecat Francesco Guidolin. Manajer asal Italia berusia 61 tahun itu dipandang telah gagal memenuhi ekspektasi klub.
Satu kali menang dan imbang dalam tujuh pertandingan awal Premier League 2016-2017 membuat manajemen Swansea tidak puas. Guidolin pun kehilangan pekerjaannya pada awal Oktober lalu.
Swansea pun mencari manajer pengganti. Giggs menjadi salah satu kandidat yang dibidik manajemen The Swans.
Setelah meninggalkan Man United pada awak musim 2016-2017, Giggs memang memiliki cita-cita menjadi seorang manajer klub Premier League. Namun, pria asal Wales itu mengaku tidak bisa menerima tawaran dari Swansea setelah berunding dengan pihak klub.
Baca Juga:
"Saya sedang menikmati liburan pendek dan tiba-tiba mendapat telepon dari Swansea. Kami pun sempat bertemu dengan mereka beberapa kali," kata Giggs kepada ITV, Sabtu (8/10/2016).
"Saya hanya merasa ambisi mereka tidak benar-benar cocok dengan saya, sehingga semuanya pembicaraan tidak berjalan dengan baik," ucapnya.
Setelah gagal mencapai kesepakatan dengan Giggs, Swansea resmi mengangkat mantan pelatih tim nasional Amerika Serikat dan Mesir, Robert "Rob" Bradley, pada 3 Oktober 2016.
Penunjukan sebagai manajer Swansea membuat pria berusia 58 tahun itu sebagai juru taktik pertama asal Amerika Serikat di kancah Premier League.
[video]https://video.kompas.com/e/5162658833001_v1_pjuara[/video]