Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ada kejutan dalam daftar 23 pemain tim nasional Prancis untuk menghadapi Bulgaria (7/10) dan Belanda (10/10) dalam lanjutan Kualifi kasi Piala Dunia 2018 Zona Eropa. Pelatih Didier Deschamps memanggil kiper Alphonse Areola dan bek Presnel Kimpembe, awak Paris Saint-Germain.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Bila Areola sudah terpilih sejak Deschamps mengumumkan skuatnya pada akhir September, Kimpembe baru bergabung pada 4 Oktober sebagai pengganti Eliaquim Mangala, yang mengalami cedera.
Bagi Areola, ini bukan kali pertama dirinya dipanggil tim senior Prancis. Sebelumnya, kiper berusia 23 tahun itu memperkuat tim pada Oktober 2015. Namun, ia belum mendapatkan cap.
Sebaliknya, Kimpembe wajah baru di timnas senior Les Bleus. Masuknya nama Areola dan Kimpembe, jebolan akademi PSG, ke timnas bisa dibilang berkat pelatih Les Parisiens, Unai Emery, yang sering menurunkan mereka.
Areola, yang menghabiskan 2013-2016 sebagai pinjaman di tiga klub berbeda, telah tampil empat kali di Ligue 1 2016/17. Total penampilannya sudah lebih banyak dua kali lipat dari 2012/13, yang merupakan musim debutnya di tim utama PSG.
Musim ini, Emery berani merotasi posisi kiper. Areola dihadapkan dengan Kevin Trapp, kiper utama PSG musim lalu yang menyingkirkan Salvatore Sirigu.
Areola bagus. Hal ini bisa dilihat dari statistik dirinya dengan Trapp yang tepat dibandingkan karena kedua kiper sama-sama telah tampil empat kali di liga musim ini.
Bahkan, gara-gara Areola, Trapp sudah absen di Ligue 1 2016/17 sejak bermain di laga imbang 1-1 dengan St. Etienne (9/9).
Meski publik mengira Emery telah memilih kiper utamanya musim ini, mantan bos Sevilla itu enggan membenarkan.
"Tidak ada kiper nomor satu. Yang saya lakukan saat ini hanya demi kebaikan PSG," ujar Emery.
Di timnas, Areola mungkin masih belum mendapatkan kesempatan bermain berhubung kiper utama sekaligus kapten, Hugo Lloris, dalam kondisi bugar.
Namun, pengalaman berlatih di timnas pastinya akan menyuntikkan moral Areola demi menjadi kiper yang lebih baik lagi.
Kelayakan Kimpembe
Berbeda dari Areola, masuknya Kimpembe memicu pertanyaan akan kelayakan dirinya walau pemain berumur 21 tahun itu adalah bek tengah dengan jumlah penampilan terbanyak di PSG saat ini.
Emery telah menurunkan Kimpembe enam kali di Ligue 1 musim ini, lebih banyak dua partai dari Marquinhos dan tiga gim dari kapten Thiago Silva. Sejak debut pada 2014/15, ia bermain sebanyak 13 kali di liga.
Karena percaya pada kemampuan Kimpembe-lah yang bikin Emery berani melego David Luiz ke Chelsea pada tenggat bursa transfer musim panas 2016.
Bahkan, kabarnya Kimpembe sedang bernegosiasi kontrak baru yang memungkinkannya mendapat kenaikan gaji.
Kendati demikian, eks pemain PSG, Jerome Rothen, menilai terlalu cepat Deschamps memanggil Kimpembe.
"Saya tidak meragukan kualitas Kimpembe. Persoalannya, apakah ia memang sudah benar-benar berguna bagi PSG di Ligue 1 musim ini sehingga pantas masuk timnas?" kata sosok yang membela PSG pada 2004-2010 itu.
Finalis Liga Champions 2003/04 bersama Monaco ini menambahkan: "Kimpembe baru tampil 13 kali di liga. Sangat belum layak. Jika telah bermain 50 kali dan konsisten, baru dia pantas ke timnas."