Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Setahun Klopp di Anfield, Jauh dari Sempurna

By Minggu, 9 Oktober 2016 | 10:08 WIB
Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp, merayakan kemenangan timnya atas Swansea City dalam pertandingan Premier League di Stadion Liberty, Swansea, Wales, 1 Oktober 2016. (JULIAN FINNEY/GETTY IMAGES)

“Kapan setahun saya? 8 Oktober? Tidak. Saya jamin tak ada perayaan. Saya tak punya waktu untuk itu.”

Penulis: Rizki Indra Sofa

Pekan ini memang menandai setahun gempita Juergen Klopp melatih Liverpool. Ia menggantikan Brendan Rodgers. Klopp resmi ditunjuk per 8 Oktober 2015.

Ia menandai kedatangan ke riuhnya sepak bola Inggris dengan salam The Ordinary One alias Si Biasa Saja.

Tidak sedikit yang meragukan kualitas pria biasa-biasa saja itu. Dasarnya pun sederhana, sepak bola Jerman berbeda jauh dengan Premier League Inggris, baik itu dari kultur, gaya main, bahasa, dan banyak faktor lainnya.

Kesuksesannya bareng Borussia Dortmund tak berarti apa-apa. Secara bombastis, banyak pula yang memprediksi dia akan gagal di Anfield.

Seperti yang juga diutarakan Klopp, setahun bisa terlalu pendek untuk mengukur kinerja seseorang. Meski begitu, setidaknya sudah banyak hal positif yang ia buktikan.

Gol-Kebobolan

Klopp punya ide jelas akan permainan Liverpool. Pelan tapi pasti, Philippe Coutinho cs. sudah mengejawantahkan keinginannya meski sesuai standarnya, masih jauh dari sempurna.

Potret paling pas jelas performa The Reds awal musim ini yang bak buah simalakama. Di satu sisi, ofensivitas yang diharapkan begitu terlihat. The Reds bikin 18 gol dari tujuh partai awal EPL, terbaik sejak 2009/10.

Mereka melepas 135 tembakan akurat, rata-rata tujuh on target per laga, 53 persen akurasi, semuanya terbaik di Inggris. Dari 18 gol The Reds, 15 di antaranya tercipta dari kotak penalti, yang menunjukkan sisi predator para pemainnya.

Empat gol sisanya berasal dari luar kotak, lagi-lagi terbanyak di EPL.

Dari sisi agresivitas, mereka punya daya jelajah (116 km) dan sprint (588) terbanyak di liga. Soal penguasaan bola pun, Liverpool juga hanya tertinggal dari Manchester City.

Itu yang positif. Di sudut lainnya, Klopp masih sering geleng-geleng kepala. Bagaimana tidak, mereka selalu kebobolan dalam tujuh pertandingan awal liga, situasi yang tak pernah terjadi di abad ini!

Gawang klub Merseyside itu juga begitu rentan dengan kebobolan via situasi bola mati. Fakta-fakta tadi menunjukkan Liverpool era Klopp di satu tahun terakhir menunjukkan progres nyata, tapi memang masih jauh dari sempurna.

"Baru setahun. Bedanya, saya lebih tua satu tahun. Selain itu, sudah banyak juga hal positif. Memang belum sempurna, tapi kami menuju ke sana," ungkapnya di situs klub.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P