Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Stadion Teladan, Hilangnya Kemegahan Masa Lalu

By Sabtu, 8 Oktober 2016 | 10:21 WIB
Tampak depan Stadion Teladan, huruf N sudah hilang. Foto diambil pada bulan Oktober 2016. (ABDI PANJAITAN/JUARA.NET)

Tabloid BOLA berkesempatan mengunjungi Stadion Teladan, yang menjadi rumah PSMS Medan. Hujan deras dan angin kencang yang melanda Kota Medan dalam beberapa hari terakhir membuat stadion yang digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) III itu tampak menyedihkan.

Penulis: Abdi Panjaitan

Stadion kebanggaan masyarakat Kota Medan tersebut seperti tak terurus. Misalnya saja tulisan "Stadion Teladan", yang tepat berada di atas pintu utama, sudah tidak jelas lagi.

Huruf "N" pada kata "stadion" sudah hilang entah ke mana. Di bagian ruang ganti tim tamu boleh dibilang mengalami rusak paling parah. Asbes rusak, lantai tergenang air, dan aliran listrik padam.

Kondisi di tribun barat stadion setali tiga uang. Atap tribun sudah ada yang hilang. Beberapa bagian atap yang terbuat dari seng itu bahkan hampir lepas.


Kondisi terkini lapangan Stadion Teladan. Terlihat atap tribun sudah tidak utuh lagi. Foto diambil pada bulan Oktober 2016.(ABDI PANJAITAN/JUARA.NET)

Kondisi Stadion Teladan saat ini seperti menghilangkan nilai historis yang menemani perjalanannya. Kemegahan stadion saat perhelatan Marah Halim Cup misalnya, atau keriuhan ketika timnas Indonesia melawan Sampdoria pada tahun 1996, di mana penonton masuk sampai pinggir lapangan, seakan hilang tak berbekas.

Padahal, beberapa tahun sebelumnya Stadion Teladan sebenarnya sudah mendapatkan anggaran renovasi sebesar Rp10,9 miliar. Bagian stadion yang menjadi fokus pembenahan ialah lapangan, tribun tertutup, ruang ganti, dan fasilitas lain. Bagian tribun timur, yang dahulunya terbuka, kini sudah tertutup dan bertingkat.

Namun, renovasi besar-besaran tersebut sempat terhenti akibat dana yang dibutuhkan kurang. Baru pada 2014 renovasi akhirnya dinyatakan selesai.

Memang, sejak musim perdana Liga Super Indonesia (LSI) tahun 2008, PT Liga Indonesia (saat itu operator liga, red.) tak meloloskan Stadion Teladan sebagai kandang PSMS. Stadion tersebut masih masuk dalam kategori stadion lama dan dinyatakan tidak lolos verifikasi dari aspek infrastruktur. Hal itulah yang membuat PSMS berstatus nomaden menjalani kompetisi saat itu.