Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Australia Vs Jepang: Asa dari Cadangan Eropa

By Selasa, 11 Oktober 2016 | 06:44 WIB
Penyerang tim nasional Jepang, Keisuke Honda (kiri), merayakan gol bersama rekan setimnya Shinji Kagawa, usai menjebol gawang Suriah dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia di Stadion Saitama, Saitama, Jelang, pada 29 Maret 2016. (KAZ PHOTOGRAPHY/GETTY IMAGES)

Baik Australia maupun Jepang waspada. Kedua tim ini paham, mereka negara yang dijagokan finis dua teratas di Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia.

Penulis: Rizki Indra Sofa

Australia menjamu Jepang di Docklands Stadium di Melbourne (11/10). Tuan rumah sedikit lebih diunggulkan. Australia mengawali kualifikasi secara lebih bagus.

Socceroos menang dua kali dari dua laga pertama. Jepang menang sekali dan kalah sekali. Situasi di kubu tamu memang sedang sulit.

Sejak penunjukan skuat, Jepang dan sang pelatih, Vahid Halilhodzic, sudah dikritik. Pelatih asal Bosnia itu memanggil terlalu banyak nama dari klub Eropa, tapi menggunakan itu sebagai alibi hasil kurang positif Samurai Biru di laga sebelumnya.

Usai kalah dari Uni Emirat Arab di partai pembuka, awal September silam, sang bos berkilah anak asuhnya kelelahan akibat perjalanan jauh dari Eropa sehingga mereka tak maksimal saat latihan dan pertandingan.

Kini, ia tetap memakai kekuatan Jepang dari pemain yang berbasis di Benua Biru. Situasi ini kembali menjadi pertanyaan.

Ditambah lagi, lima pilar Jepang yang diandalkan Halilhodzic tidak bermain reguler di klub masing-masing. Mereka adalah Keisuke Honda (AC Milan), Shinji Okazaki (Leicester), Shinji Kagawa (Borussia Dortmund), Yuto Nagatomo (Inter Milan), dan Maya Yoshida (Southampton).

Mereka berlima mengemas total cuma 611 menit di liga dari potensi maksimal 3.060 menit. Terlebih lagi buat Honda, pilar Jepang yang akan sangat diandalkan, cuma main 19 menit buat Rossoneri di Serie A musim ini.

Jelas situasi ini tak ideal buat standar Halilhodzic sekalipun. Toh, ia tetap bersikeras. Semakin tinggi minat pemain Jepang merumput di Eropa, yang otomatis melemahkan J-League, Halilhodzic mengaku tak punya pilihan lain.