Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Gonzalo Higuain dan Paulo Dybala hanya butuh lima menit untuk menghancurkan Empoli di pekan ketujuh Serie A 2016-2017. Duo Juventus itu diharapkan Argentina bisa menampilkan daya ledak serupa kala berkostum Putih Biru Langit.
Penulis: Sem Bagaskara
Ketika menaklukkan Empoli 3-0 pada 2 Oktober silam, daftar pencetak gol Juventus hanya diisi oleh dua nama: Higuain dan Dybala.
Dybala sekali masuk papan skor, sementara Higuain mencatat dwigol. Catatan lain, tiga gol kemenangan Tim Zebra atas Empoli tercipta hanya dalam selang lima menit.
Kolaborasi maut Higuain-Dybala kini dinanti oleh ahli strategi Argentina, Edgardo Bauza.
Maklum, ketika bersua Paraguay di Kualifikasi Piala Dunia 2018 (11/10) di Stadion Mario Alberto Kempes, Bauza tak bisa memainkan Lionel Messi yang tercoret dari skuat karena cedera.
"Saya melalui hari-hari yang menyenangkan bersama Paulo. Kami akan berupaya menularkan ke tim nasional semua hal yang telah kami lakukan di Juventus," tutur Higuain di La Nacion.
Barangkali, Dybala adalah orang yang selama ini dicari-cari Higuain. El Pipita butuh penyokong baik dari segi teknis maupun psikologis. Soalnya, saat membela Argentina, penyerang kelahiran Brest, Prancis, itu kerap sial.
Ia gagal memaksimalkan peluang emas saat Argentina kalah dari Jerman di final Piala Dunia 2014. Higuain kemudian menjadi kambing hitam sewaktu Albiceleste takluk dari Cile di partai puncak Copa America 2015.
Kala itu, Higuain merupakan salah satu algojo Argentina yang gagal menuntaskan tugas di babak adu penalti.
El Pipita kian tak populer di mata fan Argentina setelah dirinya tak mampu menuntaskan kans apik di final Copa America Centenario 2016, lagi-lagi melawan Cile.
Alhasil, Albiceleste kembali gagal meraih status kampiun.