Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Chile Kalah Telak, Bravo Tolak Salahkan Ketinggian Quito

By Eris Eka Jaya - Jumat, 7 Oktober 2016 | 14:50 WIB
Penjaga gawang Cile, Claudio Bravo, tampil pada laga Copa America Centenario kontra Bolivia, di Gillette Stadium, Foxborough, Amerika Serikat, pada 10 Juni 2016. (AFP)

Juara Copa America, Cile, menderita kekalahan memalukan di tangan Ekuador dalam Kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Amerika Selatan (Conmebol), Jumat (7/10/2016).

Kiper Cile, Claudio Bravo, yang kembali ke skuat setelah absen dalam dua pertandingan kualifikasi sebelumnya, menolak untuk "menggunakan" alasan ketinggian kawasan Quito di Ekuador sebagai penyebab kekalahan timnya.

"Tidak ada alasan dalam masalah ketinggian. Memang sangat sulit untuk bermain di sini. Secara fisik, rumit jika Anda tidak menguasai bola di kaki Anda," katanya.

Bermain di Quito, Ekuador, memang menjadi "ujian" lain bagi tim yang akan berhadapan dengan Ekuador. Hal ini disebabkan oleh letak geografis dari Quito yang ketinggiannya berada pada sekitar 2.850 meter di atas permukaan laut.

Dalam pertandingan melawan Ekuador itu, Cile tertinggal karena lesakan gol yang diciptakan oleh Antonio Valencia pada menit ke-19.

Setelah itu, empat menit kemudian, Ekuador menambah keunggulan lewat gol yang dicetak oleh Christian Ramires.

Ekuador memantapkan keunggulan pada menit ke-46 lewat gol yang dilesakkan oleh Felipe Caicedo. Laga pun berakhir dengan skor 3-0 untuk Ekuador.

Sementara itu, pelatih Cile, Juan Antonio Pizzi, mengatakan, kekalahan itu semata-mata karena kesalahan dirinya.


Pelatih timnas Cile, Juan Antonio Pizzi (kiri), memberikan instruksi kepada pemainnya, Jean Beausejour, dalam laga kontra Argentina, 24 Maret 2016.(MARTIN BERNETTI/AFP)

Cile gagal mengendalikan permainan karena sering melakukan kesalahan dan harus "membayar mahal" karena kecerobohannya itu.