Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Memasuki paruh kedua Bundesliga 2015/16, badai cedera menghantam sektor pertahanan Bayern Muenchen. Kala opsi bek tengah kian menipis, Josep Guardiola selaku pelatih FC Hollywood saat itu mengambil langkah berani dengan menempatkan Joshua Kimmich di jantung pertahanan timnya.
Penulis: Wieta Rachmatia
Keputusan Pep dianggap berisiko tinggi. Selain masih belia, Kimmich juga tak punya latar belakang yang mentereng.
Pengalaman Kimmich sebelum bergabung dengan Muenchen pada Januari 2015 hanya sebatas di klub Bundesliga II, Leipzig.
Reputasinya di skuat junior Jerman juga biasa saja. Bukannya tak bertalenta.
Hanya, Kimmich kalah populer dari sederet pemain muda macam Leon Goretzka atau Levin Oztunali, yang notabene cucu pesepak bola legendaris Jerman, Uwe Seeler.
Satu lagi alasan mengapa media Jerman meragukan kapasitas Kimmich sebagai jenderal sektor pertahanan Muenchen adalah karena ia terlalu minim pengalaman dalam menjalankan peran tersebut.
Sepanjang paruh pertama Bundesliga 2015/16, Kimmich hanya sesekali diturunkan. Itu pun lebih sering sebagai gelandang, bukan bek tengah.
Namun, hasil di lapangan menunjukkan fakta yang berbeda. Lini belakang Muenchen tetap kokoh dengan kehadiran Kimmich.
"Joshua punya segalanya yang dibutuhkan pesepak bola," puji Guardiola melalui Goal kala itu.