Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kalau situasi di tubuh Real Madrid tak kunjung membaik, sang pelatih Zinedine Zidane bisa dipecat sedini-dininya Januari 2017!
Penulis: Rizki Indra Sofa
Terlalu bombastis? Mengada-ada? Tidak juga. Apabila berkaca dan berpatokan dari apa yang menimpa eks bos Madrid terdahulu, Rafa Benitez, kondisi Zizou memang sebegitu gawatnya.
Madrid dalam krisis, situasi yang tak mau diakui Zizou. Bagaimana bisa tim yang belum terkalahkan di awal musim ini bisa dikategorikan krisis? Tiga partai beruntun cuma mampu meraih hasil seri adalah jawabannya.
Buat tim sekelas Las Palmas, Eibar, Rayo Vallecano, atau klub papan bawah lain, hasil tiga kali seri bisa disyukuri lantaran berarti tiga kali tak kalah.
Tapi, bicara Los Blancos dengan segala embel-embel sejarah, skuat, hegemoni, dan tetek-bengek lain, tiga hasil seri berarti juga tiga kali gagal menang.
"Kami tidak dalam krisis. Saat ini baru Oktober. Empat kali seri, tiga di liga. Kalau berada di papan atas, memang selalu sulit. Saya hanya ingin melihat anak asuhan saya lebih bekerja keras, intens di awal laga, sesuatu yang kurang di tim belakangan ini," ucap Zizou dalam konferensi pers usai laga melawan Eibar, Minggu (2/10).
"Kami sadari ada yang tak beres dan kami mencari solusinya. Harus lebih intens saat latihan. Saya yang bertanggung jawab dan saya yang akan menemukan solusi. Sekali lagi, kami tak sedang dalam krisis," tutur pria Prancis tersebut.
Zizou boleh mengelak sesukanya, tapi raihan satu poin kontra Eibar akhir pekan lalu adalah buktinya.
Capaian itu menggenapi hasil seri kontra Villarreal (1-1) dan Las Palmas (2-2). Kalau digabungkan dengan duel di Liga Champion vs Borussia Dortmund, artinya empat partai beruntun tak bisa menang.