Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rooney Merasa Terpojok karena Sam Allardyce

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 5 Oktober 2016 | 12:31 WIB
Kapten tim nasional Inggris, Wayne Rooney (depan), tampil dalam laga Grup B Piala Eropa 2016 kontra Rusia, di Stade Velodrome, Marseille, pada Sabtu (11/6/2016). (BERTRAND LANGLOIS/AFP)

Kapten tim nasional Inggris, Wayne Rooney, membantah perkataan mantan pelatih The Three Lions, Sam Allardyce, bahwa dia diberi kebebasan memilih bermain di posisi yang diinginkan. Rooney merasa pernyataan Allardyce tersebut membuatnya terpojok oleh kritik publik.

Sam Allardyce mengatakan bahwa dia memberi kebebasan untuk Wayne Rooney bermain di posisi manapun yang dia inginkan.

Dia mengungkapkan hal tersebut setelah Inggris menang 1-0 atas Slovakia pada babak Kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup F, September lalu, di markas Slovakia di Trnava.

Ketika itu, penampilan Rooney tidak maksimal dan dia menjadi sasaran kritik. Namun, Rooney menyanggah perkataan Allardyce satu bulan lalu.

Pemain Manchester United tersebut mengatakan bahwa dia hanya bermain sesuai instruksi pelatih.

"Perkataan Sam tersebut tidak benar karena saya mengikuti arahannya. Saya mendapatkan banyak kritikan karena penampilan hari itu, tetapi saya rasa permainan saya tidak buruk," kata Rooney pada konferensi pers menjelang laga kontra Malta di Wembley Stadium, 8 Oktober 2016.

Menurut Rooney, dia tidak pernah meminta Allardyce memberinya kebebasan untuk bermain di posisi yang dia inginkan.

Namun, dia mengatakan bahwa Allardyce sendiri sudah meluruskan pernyataan itu setelah pertandingan.

"Saya tidak pernah meminta bermain di posisi tertentu. Pernyataan itu adalah kesalahpahaman dan saya dipojokkan karenanya. Sam tahu dia salah bicara dan dia mengakuinya saat kami kembali ke Inggris. Dia paham konsekuensi pekerjaan ini, tetapi tidak punya kesempatan meluruskannya," tutur Rooney.

Allardyce angkat kaki dari jabatannya sebagai Manajer Inggris setelah menjabat selama 67 hari. Dia diganti setelah harian Inggris, The Telegraph, menerbitkan hasil investigasi mereka pekan lalu.

Dalam artikel tersebut, Allardyce terungkap hendak memanfaatkan posisinya untuk membantu pengusaha fiktif asal Timur Tengah mengakali aturan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) terkait kepemilikan pemain.

Buntutnya, Allardyce harus meninggalkan jabatannya yang baru seumur jagung dan untuk sementara digantikan oleh Gareth Southgate.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P