Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Moeldoko: Nanti, Tidak Ada Lagi Pemain yang Miskin

By Segaf Abdullah - Rabu, 5 Oktober 2016 | 07:05 WIB
Moeldoko (ketiga dari kiri) dalam debat calon Ketum PSSI 2016-2020 di Gedung SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2016). (HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/JUARA.NET)

Calon Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2016-2020, Moeldoko, mengidamkan yang terbaik bagi pemangku kepentingan sepak bola Indonesia. Salah satu yang menjadi perhatian pria berusia 59 tahun adalah kesejahteraan pemain.

Hal itu disampaikan Moeldoko dalam acara debat antar-calon ketum PSSI yang digelar di Gedung SCTV Tower, Senayan, Jakarta, Selasa (4/10/2016). Dia menjadi satu dari enam kandidat yang hadir.

"Saya coba buat PSSI lebih berprestasi. Selain itu, dapat menyejahterakan sekelilingnya. Jadi, nanti tidak ada lagi pemain yang miskin," ucap Moeldoko.

Moeldoko menamai program yang diusungnya dengan Panca Prestasi atau lima usaha yang diharapkan dapat bermuara pada kesuksesan.

Kelima hal tersebut yakni membangun kompetisi yang terstruktur, menyiapkan sumber daya manusia berkualitas, pembenahan wasit, logistik yang mandiri, dan infrastrukrur yang memadai.

Baca Juga:

Namun, lolosnya Moeldoko sebagai calon Ketum PSSI sempat menuai kontroversi. Masa bakti mantan Panglima TNI itu di dunia sepak bola dinilai belum memenuhi syarat.

"Soal syarat lima tahun tidak ada masalah. Saat masih bertugas di TNI, saya diminta mengurus klub-klub di daerah," katanya.

"Karena saya bertugas di berbagai daerah, jadi tidak hanya satu klub saja yang saya tangani," tutur peraih gelar doktor Program Pascasarjana Ilmu Administrasi FISIP Universitas Indonesia itu.

Moeldoko dan delapan calon Ketum PSSI lain akan bertarung untuk memperebutkan kursi nomor satu PSSI. Rencananya, Kongres Pemilihan akan dilangsungkan di Makassar, 17 Oktober 2016.