Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persipura Jayapura melaju kencang di bawah polesan pelatih Angel Alfredo Vera, yang didaulat sebagai suksesor Jafri Sastra. Delapan laga bersama Vera dilewati tanpa pernah kalah, termasuk kemenangan telak 5-0 kontra Persela Lamongan pada Sabtu (1/10/2016).
Penulis: Andew Sihombing
Mutiara Hitam meraup 20 poin dalam delapan laga pamungkasnya. Jumlah itu adalah yang terbanyak di antara semua klub peserta TSC pada periode delapan partai terbaru. Jumlah poin tersebut sudah melewati raihan 19 angka dalam 13 partai bersama Jafri.
Performa memikat ini terlihat kian jelas karena sejumlah tim papan atas belakangan mulai tersendat. BOLA mencoba menyajikan 4 alasan Persipura layak optimistis bisa menjadi juara TSC 2016.
1. Komposisi Terbaik
Vera sudah menemukan komposisi terbaik Persipura dalam skema ofensif 4-3-3, khususnya di sektor belakang dan tengah. Kuartet Yustinus Pae-Ricardo Salampessy-Yohanis Tjoe-Ruben Sanadi membuat Persipura sangat kukuh dan hanya kebobolan dua gol dalam delapan partai pamungkas. Di tengah, trio Ian Kabes-Nelson Alom-Imanuel Wanggai sulit digeser.
2. Kenyamanan Boaz
Persipura mengemas 15 gol dalam delapan laga terkini. Tercatatnya sembilan pemain sebagai kolektor ke-15 gol itu memperlihatkan betapa Persipura tak punya ketergantungan pada siapa pun. Boaz Solossa menjadi pencetak gol terbanyak pada periode di bawah Vera dengan lima gol. Hal ini mengindikasikan betapa sang pemain senior sudah semakin nyaman. Sebelumnya, Boaz hanya menciptakan tiga gol.
3. Bongkar Pasang Tidak Berefek
Vera beberapa kali harus merombak susunan tim terbaiknya. Namun, hal tersebut nyatanya tak berdampak pada hasil. Pada laga terakhir kontra Persela misalnya, masuknya Dominggus Fakdawer sebagai starter menggantikan Ricardo Salampessy tidak merusak kekukuhan pertahanan tim. Striker Feri Pahabol, yang sebelumnya banyak menjadi cadangan, malah mencetak dua gol.