Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bob Bradley ditunjuk menjadi manajer baru Swansea City. Dia lantas meminta maaf kepada tim dan suporter Le Havre pada laga terakhirnya bersama klub Ligue 2 tersebut.
Bradley menjadi pelatih asal Amerika Serikat pertama yang melatih klub Premier League. Pelatih berusia 58 tahun itu pun mengatakan penunjukannya itu menjadi momen penting bagi sepak bola Amerika Serikat.
"Pergi ke Premier League merupakan hal yang spesial," kata Bradley pada laga terakhirnya menangani klub kasta kedua Liga Perancis, Le Havre, Senin (3/10/2016), seperti dilansir dari BBC.
"Penunjukan ini merupakan kesempatan buat saya, keluarga saya, dan sepak bola Amerika Serikat. Hal itu tentu amat penting," tutur ayah dari pesepak bola Michael Bradley itu.
Bob Bradley vers @SwansOfficial, Oswald Tanchot nommé entraîneur principal du #HAC → https://t.co/ytHAn2JxLA pic.twitter.com/OyEEn48IKO
— HAC Football (@HAC_Foot) October 3, 2016
Bradley menggantikan Guidolin yang hanya 10 bulan menangani The Swans, julukan Swansea. Klub asal Wales itu menunjukkan performa buruk setelah hanya menang sekali dari tujuh laga terakhir dan terdampar di papan bawah Premier League.
Ditunjuk menjadi manajer baru Swansea, Bradley menyisihkan sejumlah kandidat. Mantan pelatih tim nasional Amerika Serikat itu "mengalahkan" Ryan Giggs, Paul Clement, dan Marcelino.
Musim lalu, Bradley nyaris mengantarkan Le Havre promosi. Namun, mereka hanya finis di peringkat keempat dan kalah produktivitas gol dari Metz yang berada di peringkat ketiga atau peraih tiket promosi terakhir.
Musim ini, Le Havre di bawah Bradley juga tampil apik. Seusai menang atas Sochaux pada Selasa dini hari WIB, mereka berada di posisi kelima klasemen sementara Ligue 2.
#HACFCSM Victoire du #HAC 2-1 ! Grâce au magnifique coup franc de Fontaine (80') ! Les Ciel et Marine recollent à la 5ème place ! Max de RT pic.twitter.com/G6OvyRwb3M
— HAC Football (@HAC_Foot) October 3, 2016
"Saya meminta maaf karena harus pergi pada momen seperti ini," tutur Bradley.
"Di dunia yang sempurna, saya ingin berjalan bersama tim ini hingga musim berakhir seperti tahun lalu. Namun, sepak bola tak bisa mengatur waktu," ucapnya lagi.
Sepanjang berkarier sebagai pelatih, Bradley baru sekali mengantarkan klub menjuarai liga. Hal itu dilakukan bersama Chicago Fire pada 1998.
Di level tim nasional, Bradley mengantarkan The Sam's Army - julukan timnas AS - menjuarai Piala Emas 2007. Pada 2011, dia mundur dari jabatan tersebut dan mengembara ke Mesir, Norwegia, Prancis, dan kini berlabuh di Wales.