Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
4 di markasnya, Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (2/10/2016).
Akibat kesalahan itu, Sriwijaya FC kalah telak. Mereka tumbang melalui gol-gol pemain Bhayangkara FC yang dicetak Otavio Dutra (36’), Thiago Furtuoso (66’), Evan Dimas (85’), dan M Hargianto (90).
Hasil buruk di laga kandang ini merupakan kekalahan kandang pertama Sriwijaya FC hingga pekan ke-21 TSC 2016. Sriwijaya FC pun harus tertahan di peringkat keempat klasemen sementara.
”Kekalahan ini karena kesalahan pelatih. Kami akan lakukan koreksi atas kekalahan ini,” ujar Widodo Cahyono Putro seusai pertandingan.
”Ini sangat konyol, sepak bola disamakan dengan dagelan mengganti kostum seenaknya saja."
Pelatih Sriwijaya FC, Widodo Cahyono Putro
Menurut Widodo, kesalahan itu terjadi ketika gol pertama Bhayangkara FC tercipta melalui kaki Otavio Dutra. Ini mengakibatkan pola dan komposisi pemain menjadi berubah.
Karena pemain Sriwijaya FC berusaha untuk membalas gol tersebut.
”Kami akui ini kekalahan yang menyakitkan dan tim ini berusaha untuk membalas. Tetapi setelah Ichsan (Kurniawan) keluar, pertahanan kami makin goyah,” katanya.
Dikatakannya, sepak bola tidak bisa ditebak. Karena sebelumnya, Sriwijaya FC menang besar di kandang lawan. Tetapi sekarang berbalik, Sriwijaya FC bahkan kalah telak di kandang.
Baca juga:
”Itulah sepak bola, kami menang besar di kandang lawan, tetapi langsung yang mengalami hal yang sama di kandang sekarang,” tutur Widodo.
Walaupun mengakui kekalahan, Widodo juga menyesalkan sikap wasit mengizinkan Bhayangkara FC mengganti kostum seenaknya.
”Ini sangat konyol, sepak bola disamakan dengan dagelan mengganti kostum seenaknya saja. Dari awal, saya sudah protes jika terjadi perubahan kenapa tidak dari pagi. Mereka bilang tidak ada kostum warna merah,” ujarnya.
Widodo mengatakan, Sriwijaya FC bukan kali ini saja mengalami hal serupa dagelan ini. Ketika di Samarinda, ada penggantian wasit tanpa konfirmasi dari Sriwijaya FC.