Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bisnis properti menjadi lahan yang menggiurkan, termasuk di kalangan mantan pesepak bola. Tak sedikit eks bintang lapangan hijau yang terjun ke bidang properti guna mendapatkan penghasilan ekstra, termasuk beberapa nama berikut ini.
Penulis: Wieta Rachmatia
Duo mantan pemain Manchester United ini dikabarkan tengah berencana membangun dua gedung pencakar langit yang akan difungsikan sebagai hotel bintang lima dan sebuah pusat perbelanjaan.
Guna mewujudkan rencana tersebut, Neville dan Giggs telah meminta izin untuk menghancurkan satu blok pusat kota Manchester.
Sayang, hingga kini permintaan mereka masih mendapat pertentangan dari Dewan Sejarah Inggris.
ROBBIE FOWLER
Mantan mesin gol Liverpool ini tidak tertarik untuk membangun mall atau hotel. Sebaliknya, Robbie Fowler ingin menjadi raja properti dengan membeli sejumlah rumah yang terletak dari kawasan Cardiff hingga Skotlandia.
Lantas, Fowler akan merenovasi rumah tersebut dan menjualnya dengan harga lebih tinggi atau sekadar menyewakannya.
"Saya mulai berinvestasi di bidang properti karena ketidaksengajaan. Graeme Souness (mantan kapten Liverpool) mengenalkan saya dengan penasihat keuangan dan dia menyarankan agar saya mulai berbisnis properti," ucap Fowler seperti dilansir Guardian.
BOBBY ZAMORA, MARK NOBLE, DAN RIO FERDINAND
Ketiga mantan pemain West Ham United ini juga memilih bekerja sama untuk terjun di bidang properti. Hanya, misi mereka bukan demi keuntungan.
Bobby Zamora, Mark Noble, serta Rio Ferdinand menginvestasikan dana tak kurang dari 400 juta pounds atau saat ini setara dengan 6,7 triliun rupiah guna membangun 1.300 rumah di kawasan Houghton Regis, dekat Luton.
Mereka sengaja hanya membangun perumahan sederhana agar bisa disewa atau dibeli dengan harga murah oleh kaum yang kurang mampu. Meski bertajuk rumah murah, tetapi fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap.
Di sekitar perumahan tersebut juga akan dibangun akademi sepak bola sehingga anak-anak bisa mendapatkan pelatihan khusus dari Zamora, Noble, dan Ferdinand.
"Awalnya, kami hanya berencana membangun 20 atau 30 rumah. Akan tetapi, kami menyadari jumlah tersebut tak akan bisa membuat perbedaan. Misi kami adalah membuat perbedaan dalam hal perumahan," kata Noble.