Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keuangan Juventus Meroket Setelah Dua Kali Tersandung

By Minggu, 2 Oktober 2016 | 15:33 WIB
Lansekap Stadion sesaat sebelum pertandingan UEFA Champions League grup H antara Juventus kontra Sevilla FC di Juventus Stadium, Turin, Italia, 14 September 2016. (VALERIO PENNICINO/GETTY IMAGES)

"Saat ini Juventus menjadi sebuah entitas bisnis yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan. Kami menjadi pemimpin tak hanya di dalam tapi juga di luar lapangan. Tak cuma di Italia, tapi juga di Eropa,” kata Andrea Agnelli, Presiden Juventus, saat membuka workshop ECA (Asosiasi Klub Sepak Bola Eropa), awal pekan ini.

Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Tak ada yang perlu meragukan Juve dari aspek prestasi.

Lima titel beruntun di kancah Serie A, dalam lima musim terakhir, ditambah sepasang Coppa Italia, tiga gelar Super Coppa, dan satu penampilan di final Liga Champion adalah rentetan bukti perihal kualitas cemerlang Si Nyonya Tua di atas rumput hijau.

Namun, seperti yang dikatakan Agnelli, Juve juga berjaya di luar lapangan.

Khususnya dari sisi finansial, di mana untuk tiga tahun secara berturut-turut Juve mampu meraih keuntungan kotor, alias sebelum dipotong pajak.

Menurut rilis Forbes, Juve mencatat surplus 150 ribu dolar AS di 2014, disusul 12 juta dolar AS di 2015, lalu 13 juta dolar AS pada 2016.

Jika dihitung dari tahun pertama sejak Juve trlibat skandal calciopoli (2007), kenaikannya dari sisi revenue total mencapai lebih dari dua kali lipat.

Kala itu, revenue total Juve berjumlah 159,09 juta dolar AS (turun sekitar 35% dari tahun sebelumnya) dan kini berjumlah 367,25 juta dolar AS.

Aksi Visioner