Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Teror Man United dari Sepak Pojok

By Jumat, 30 September 2016 | 12:22 WIB
Aksi Daley Blind pada laga Premier League antara Manchester United kontra Leicester City di Old Trafford, Manchester, Inggris, 24 September 2016. (LAURENCE GRIFFITHS/GETTY IMAGES)

Selama diasuh Sir Alex Ferguson, Manchester United rutin mencetak gol yang berawal dari tendangan sudut. Kemampuan itu menghilang sejak sosok legendaris asal Skotlandia ini pensiun pada medio 2013.

Penulis: Theresia Simanjuntak

United arahan David Moyes dan Louis van Gaal gagal menonjolkan kelebihan Iblis Merah. Hal ini dapat terlihat dalam komparasi total gol dari sepak pojok United tiga musim sebelumnya dengan 2012-2013, yang adalah edisi terakhir Sir Alex.  

Kekeringan gol dari situasi ini sepertinya berakhir. Dalam kemenangan 4-1 atas Leicester (24/9), tiga gol tercipta dari tendangan sudut: oleh Chris Smalling, Marcus Rashford, dan Paul Pogba.

Sebelum Smalling, terakhir kali United mencetak gol dari sepak pojok ialah pada 20 April 2016 kontra Crystal Palace, dicetak oleh Matteo Darmian.

Bersama West Brom dan West Ham, United kini tercatat sebagai tim dengan gol terbanyak kedua dari situasi ini di Premier League 2016-2017. Mereka masih kalah dari Hull, yang mengemas empat gol via tendangan penjuru.

Musim baru dimulai, total tiga gol dari tendangan sudut United di EPL musim ini sudah menyamai 2013-2014, setengah dari 2014-2015, dan kurang satu gol dari 2015-2016.

Apakah gol-gol versus Leicester tersebut adalah bukti bahwa United akhirnya kembali dapat menebar teror via sepak pojok? Jawabannya ya, selama dua faktor ini tetap ada.

Yang pertama, Daley Blind. Setelah sempat mencoba Wayne Rooney, Juan Mata, bahkan Phil Jones musim lalu, Blind terbukti jago melakukan tendangan sudut.

Pemain serbabisa dari Belanda itu yang mengeksekusi sepak pojok dalam proses gol Smalling, Rashford, dan Pogba.