Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Penyerang sayap Bali United, Miftahul Hamdi, mencatatkan namanya dalam sejarah Bali United sebagai pemain pertama yang bisa menjebol gawang Persib Bandung.
Penulis: Yan Daulaka/Andrew Sihombing
Sebiji gol eks penggawa Indonesia U-19 tersebut, Minggu (18/9/2016), mengantarkan kemenangan perdana Serdadu Tridatu atas Maung Bandung dalam tujuh bentrokan terakhir sejak 2014.
"Saya senang bisa mencetak gol untuk kemenangan bersejarah atas Persib. Hal ini tentu menjadi kebanggaan luar biasa bagi manajemen, tim pelatih, seluruh pemain, dan pendukung setia Bali United," tutur pemain berdarah Aceh tersebut.
Hamdi seolah membayar kepercayaan yang terus diberikan oleh pelatih Indra Sjafri kepadanya.
Lelaki kelahiran 13 Desember 1995 tersebut memang baru melakoni sembilan partai di Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016, seluruhnya sebagai starter.
Semua penampilan tersebut dijalaninya dalam 10 laga pamungkas klub.
Membayar Kepercayaan
Hamdi melakoni debut di TSC pada pekan ke-11 kontra Mitra Kukar, langsung sebagai starter.
Padahal, sebelumnya ia sekadar berdiam di bangku cadangan dan malah lebih sering tidak masuk daftar pemain.
Badai cedera yang menimpa Bali United pada pertengahan putaran pertama menjadi pembuka jalan bagi Hamdi. Ironisnya, menjelang debutnya di TSC, Hamdi sempat turut memperparah ketimpangan skuat Serdadu Tridatu.
Dalam sebuah sesi latihan medio Juli lalu sebagaimana dikisahkan situs resmi klub, Hamdi bertubrukan dengan Ahn Byung-keon.
Bek asal Korea Selatan yang disebut terakhir mengalami cedera karenanya dan harus absen di sejumlah laga.
Baca Juga:
Hamdi sendiri patut bersyukur ia tetap dilatih oleh Indra, yang menanganinya di Indonesia U-19 dulu. Selain soal keteguhan Indra memaksimalkan pemain muda, sang pelatih juga tahu betul karakter permainan Hamdi.
Lama bersama di skuat Garuda Jaya yang merebut gelar juara Piala AFF U-19 tiga tahun lalu membuat coach Indra tak ragu menempatkannya sebagai penyerang kiri.
Kecepatan Hamdi yang di atas rata-rata saat menyayat dari sayap bahkan kini menjadi salah satu kunci strategi Indra. Sang pelatih tak ragu mengakui hal tersebut.
"Saya kenal dengan anak ini. Dia punya kelebihan yang tentunya bisa dimanfaatkan untuk merusak pertahanan lawan. Selanjutnya, Hamdi tinggal menambah terus jam terbangnya supaya lebih dewasa dan matang dalam bermain," kata Indra.
Kematangan bisa jadi memang akan menjadi penentu apakah Hamdi akan betul-betul menjadi bintang masa depan atau tidak.
Sekadar mengandalkan kecepatan saja tidak akan berguna, terlebih mengingat banyak sekali pesepak bola Tanah Air yang juga bersenjatakan kecepatan.
Adapun Hamdi tak mau jemawa dengan pujian yang diterimanya selama ini. Menurutnya, kepercayaan yang diberikan pelatih mesti selalu dijawab dengan permainan bagus.
"Saya akan terus berusaha memberikan penampilan terbaik bagi tim. Saya tidak akan menyia-nyiakan kepercayaan pelatih," katanya.
[video]https://video.kompas.com/e/5143324751001_v1_pjuara[/video]