Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
FIFA 17 sudah dirilis di Amerika Utara pada 27 September dan sisa dunia pada 29 September. Tapi, tidak ada salahnya mengenang kebesaran game edisi sebelumnya, FIFA 16.
Penulis: Dian Savitri
"The transformation is like going from Spurs under Ossie Ardiles to George Graham-era Arsenal”.
Demikianlah kata-kata yang dipakai oleh majalah keluaran Golden Joystick yang berjudul 'The 100 Best Games to Play Right Now' edisi September tahun ini, untuk menggambarkan perubahan yang terjadi di dalam FIFA 16.
FIFA 16, keluaran EA Sports, dinyatakan sebagai seri yang terbaik dibanding seri-seri tahun sebelumnya.
Beberapa perubahan yang ada di FIFA 16 membuat si pemain membutuhkan waktu untuk terbiasa.
Baca Juga:
Gim ini berada pada urutan ke-53 dalam ulasan 100 game di majalah itu. Memang jauh jaraknya dengan game yang berada pada urutan teratas, Dark Soul III.
Akan tetapi, FIFA 16 adalah satu-satunya yang bertema olahraga, sepak bola pada khususnya. Karena itu, sah saja kalau disebut FIFA 16 sebagai game olahraga terbaik tahun ini.
FIFA 16 memiliki pemain yang berlari lebih lambat, pertahanan yang keras dan solid, dan lapangan tengah yang dikurangi kekuatannya.
Mencetak gol tidak bisa dilakukan setiap waktu, begitu pula dengan striker pihak lawan. FIFA 16 menjadi sebuah game yang tidak lagi didominasi oleh sebuah tim yang berisi sprinter berlari kencang dan para penyerang bak gladiator.
Namun, tidak hanya bagian serangan. Bagian pertahanan juga adalah yang terbaik.
Mereka menjaga garis pertahanan dengan ketat, tidak masalah dengan adu fisik, dan selalu mencari kesempatan untuk melakukan intersepsi.
Perbedaannya dengan seri-seri sebelumnya, FIFA 16 menjadikan central midfielder sebagai jantungnya permainan.
Dengan pertahanan yang ketat, berarti para gelandang itu bisa lebih ahli dalam memenangi penguasaan bola.
[video]https://video.kompas.com/e/5144797752001_v1_pjuara[/video]