Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemanggilan Pemain Menjadi Batu Sandungan Timnas

By Senin, 26 September 2016 | 19:02 WIB
Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, memberikan perjelasan kepada pemainnya dalam seleksi timnas tahap kedua yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Selasa (16/8/2016) sore. (FERRIL DENNYS/KOMPAS.com)

Persiapan Indonesia dalam menyambut Piala AFF 2016 mulai menghadapi batu sandungan. Kiper Dian Agus Prasetyo tak dilepas oleh klubnya, Pusamania Boerneo FC (PBFC), saat pemanggilan pemain tahap keempat di Solo, 22-27 September 2016.

Penulis: Gonang Susatyo/Kukuh Wahyudi

Pusamania beralasan stok kiper mereka sedang tidak lengkap sehingga tak rela melepas Dian Agus. Kiper kedua PBFC, Nadeo Argawinata, sedang dilanda cedera punggung.

Penjaga gawang ketiga, Gianluca Pandeywunu, sedang didaftarkan di Pusamania U-21. Berdasarkan kenyataan ini, Dian Agus tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.

“Kecewa sudah pasti, tetapi saya menghormati keputusan manajemen klub. Saya harus legowo, mungkin bukan rezeki saya dan saya ambil hikmahnya saja,” kata Dian Agus, yang selalu masuk daftar pemanggilan pemain.

Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan untuk persiapan timnas. Di tengah kesulitan terkait pembatasan dua pemain di setiap klub, pelatih Alfred Riedl harus menemui sikap klub yang masih menahan pemain.

“Sungguh mengherankan. Sebelumnya sudah ada kesepakatan dua pemain yang dipanggil dari masing-masing klub. Mereka sudah berjanji bakal melepas pemainnya. Tetapi, saat dipanggil, presiden klub malah tidak mengizinkan pemainnya untuk bergabung. Sungguh aneh,” ucapnya.

Dengan menahan Dian, Pusamania cuma melepas striker Lerby Erliandry untuk bergabung ke pelatnas. Sementara di timnas, hanya ada dua kiper yang merapat, yakni Andritany Ardhiyasa (Persija) dan Teguh Amirudin (PS TNI).

Meski demikian, Riedl tidak dipusingkan dengan pemain yang mangkir. Menurutnya, mereka yang menolak panggilan bakal mendapat konsekuensi.

“Tentu ada sanksi bagi mereka yang menolak panggilan,” kata Riedl.