Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebelum ditahan Villarreal 1-1 di Santiago Bernabeu, 21 September, Real Madrid sempat mencatat empat kemenangan beruntun atas Real Sociedad 3-0 (21/8), Celta Vigo 2- 1 (27/8), Osasuna 5-2 (10/9), dan Espanyol 2-0 (18/9).
Penulis: Dwi Widijatmiko
Pencapaian itu sudah spesial. Sudah lama Madrid tidak bisa menyapu bersih empat pertandingan pertama liga dengan raihan kemenangan.
Tim Madrid terakhir yang bisa melakukan hal itu adalah skuat asuhan Radomir Antic pada 1991/92 dan pasukan besutan Manuel Pellegrini pada 2009/10.
Tapi, start yang bagus tidak pernah menjadi jaminan bahwa sebuah tim bakal menjadi juara. Kecuali tim itu bisa menjaga konsistensi sepanjang musim.
Idiom itu juga berlaku di La Liga. Contohnya tidak perlu jauh-jauh. Lihat saja nasib tim Madrid 1991/92 dan 2009/10. Madrid 1991/92 mulai goyang pada bulan Desember.
Hasil seri kontra Real Zaragoza dan Real Oviedo diikuti kekalahan dari Atletico Madrid. Setelah itu Emilio Butragueno dkk. semakin akrab dengan kegagalan menang.
Pada akhir musim, Madrid hanya finis di peringkat dua klasemen. Mereka mengumpulkan 54 poin, hanya defisit satu poin dari Barcelona.
Baca Juga:
Pada musim itu, hasil El Barca dalam empat pertandingan pertama hanya dua kali menang dan dua kali kalah.
Beralih ke musim 2009/10. Sepanjang musim Madrid hanya gagal menang tujuh kali dengan perincian tiga kali seri dan empat kali menang.
Mereka mampu menyelesaikan musim dengan mengumpulkan 96 poin.
Di liga-liga lain, perolehan poin seperti itu mungkin sudah cukup untuk menjadi juara. Celakanya buat Madrid 2009/10, Barcelona ketika itu sedang kuat-kuatnya bersama pelatih Pep Guardiola.
Sepanjang musim, seperti Madrid, Barca juga hanya tujuh kali gagal menang. Tapi, Lionel Messi dkk. hanya sekali kalah. Di akhir musim, Blaugrana memiliki tiga poin lebih banyak dari Madrid.
Ancaman buat Pelatih
Zinedine Zidane sebagai pelatih Madrid 2016/17 juga pantas waspada melihat apa yang terjadi pada dua pelatih tim Madrid 1991/92 dan 2009/10.
Antic tidak menyelesaikan musim 1991/92. Dia dipecat sebelum bulan Januari 1992 berakhir. Padahal, saat itu Madrid masih memuncaki klasemen La Liga dengan keunggulan tujuh poin.
Tapi, manajemen sudah kadung khawatir melihat Madrid mulai sering gagal menang. Antic digantikan Leo Beenhakker.
Pada kompetisi 2009/10. Manuel Pellegrini memang berhasil menyelesaikan musim. Tapi, Madrid memutuskan tidak mau memakainya lagi untuk musim 2010/11.
Pada musim panas 2009, Pellegrini sebenarnya dikontrak selama dua tahun.
Manajemen Madrid tidak yakin pada kapasitas Pellegrini. Ketika itu, Los Blancos memang gagal juga di kompetisi lain. Madrid tersingkir di babak 32 besar Copa del Rey dan 16 besar Liga Champion.
Boleh jadi khawatir Madrid bakal langsung kehilangan momentum setelah kehilangan streak kemenangan, Zidane pun merasa perlu mengingatkan pasukannya usai ditahan Villarreal.
"Start kami dalam sebuah pertandingan harus lebih baik. Di babak pertama kami tidak punya momentum maupun intensitas, juga tidak cukup banyak menciptakan peluang. Kami harus berusaha secepatnya mengamankan hasil dan tidak bisa kebobolan di saat-saat terakhir pada setiap pertandingan," kata Zizou kepada Football-Espana.