Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Bustomi, Aremania Diharapkan Tak Gaduh

By Ovan Setiawan - Jumat, 23 September 2016 | 20:40 WIB
Ahmad Bustomi dalam sebuah latihan Arema Cronus di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada pertengahan Januari 2016. (SUCI RAHAYU/BOLA/JUARA)

Gelandang Ahmad Bustomi sempat menjadi ikon Arema, sehingga tidak sedikit Aremania yang kecewa dengan kepindahannya ke Madura United. Namun demikian, Aremania tetap diminta untuk menyikapi secara positif kepindahan pemain yang akrab disapa Cimot ini.

Asisten pelatih Arema, Joko Susilo mengatakan bahwa kepindahan Ahmad Bustomi ke Madura United merupakan bentuk 'investasi' jangka panjang timnya.

Sebab, Joko yakin bahwa bersama Madura United, Bustomi mampu berkembang dan saat peminjaman usai dia akan kembali menjadi andalan tim berjulukan Singo Edan.

“Saya teringat pada Alfarizie yang memilih membela Persija, hampir sama dengan Bustomi."

Asisten Pelatih Arema, Joko Susilo

"Janganlah kepindahan ini disikapi dengan sesuatu yang dilebih-lebihkan. Kita harus yakin bahwa ini untuk kebaikan Bustomi, juga untuk kebaikan Arema," tutur Gethuk, sapaan Joko Susilo.

"Karena, dia akan kembali untuk Arema setelah mendapatkan pengalaman bertanding bersama Madura United," ujarnya.

Joko mengajak Aremania untuk mengenang kepindahan Johan Ahmad Alfarizie di era kepelatihan Rahmad Darmawan pada 2013 silam.

Dengan alasan yang sama, kecilnya kesempatan bermain dikhawatirkan justru akan semakin menurunkan perfoma pemain yang bersangkutan. Maka dengan tekad kuat, Jhon, sapaan Alfarizie, bersedia dipinjamkan ke Persija Jakarta.

Hanya butuh waktu setengah musim bagi Alfarizie di Persija, kemudian memilih pulang kampung untuk kembali mendapatkan tempat utama di tim Singo Edan.

“Saya teringat pada Alfarizie yang memilih membela Persija, hampir sama dengan Bustomi. Saya kira itu adalah keputusan yang normal, justru berdampak bagus. Nanti, itu yang diharapkan pada Bustomi,” ucap Joko.

Baca juga:

Bustomi dihadapkan pada pilihan berat jika harus bertahan bersama Arema. Sebab, dia harus bersaing dengan deretan gelandang yang membuat namanya kian tenggelam, sebut saja Raphael Maitimo, Marcio Teruel, Nick Kalmar, hingga Esteban Vizcarra.

Di sisi lain, Aremania pantas jika mengelu-elukan Bustomi. Sebab, dia termasuk satu diantara enam pemain Arema yang tersisa yang masuk dalam skuat juara di Indonesia Super League (ISL) 2009/2010.

Lima pemain lainnya adalah Kurnia Meiga, Beni Wahyudi, Johan Ahmad Alfarizie, Dendi Santoso, dan Sunarto.

[video]https://video.kompas.com/e/5136203241001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P