Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak M Zein Al Hadad mengisi kursi pelatih, gelandang Ramdani Lestaluhu menjadi salah satu pemain yang tampil gemilang. Pemain tersubur Persija pada LSI 2014 dengan delapan gol itu menjadi pahlawan pada dua laga terakhir TSC 2016.
Penulis: Kukuh Wahyudi
Sepanjang putaran pertama TSC, atau lebih tepatnya saat Persija ditukangi oleh Paulo Camargo, cerita yang terdengar soal Ramdani lebih kental dengan aroma negatif.
Lelaki berusia 24 tahun ini jarang dimainkan sebagai starter, kalah mengilap dibanding pemain lain seperti Ade Jantra atau Ambrizal Umanailo.
Ia sampai sempat menyampaikan salam perpisahan pada tim selepas laga kontra Persib medio Juli.
Baca Juga:
Namun, kisah Ramdani dan Persija kini seolah ada dalam lembaran baru. Pemain kelahiran Tulehu tersebut kembali mengingatkan orang akan sosoknya sebagai salah satu talenta muda terbaik di bal-balan nasional.
Dengan keberanian menerobos pertahanan lawan dan kecermatan melepas tembakan, ia kini menjadi roh permainan Macan Kemayoran.
Saat bersua Persipura (10/9/2016) misalnya, tembakannya dari luar kotak penalti menyamakan kedudukan 1-1.
Pada partai kontra Persela (16/9/2016), lagi-lagi Ramdani bisa menyamakan skor menjadi 1-1 kendati tidak secara langsung, melainkan memaksa bek Persela, Ramadhan Saputra, melakukan bunuh diri.