Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Valencia CF memasuki periode krisis yang akut pada awal musim ini. Klub beralias El Che (Sang Kelelawar) menukik tajam hingga terkapar di dasar klasemen. Pelatih pun menjadi korban.
Valencia mengumumkan pemecatan Pako Ayestaran dari kursi pelatih pada Selasa (20/9/2016).
Pria Spanyol berusia 53 tahun itu ditendang akibat gagal membawa El Che meraup poin pada 4 pekan awal La Liga 2016-2017.
Valencia menelan 4 kekalahan beruntun pada laga-laga tersebut. Start seburuk itu merupakan bencana buat ukuran klub juara liga 6 kali dan mentas di final Liga Champions 1999-2000 serta 2000-2001.
Palu sudah diketuk. Ayestaran, yang baru 6 bulan menjabat pelatih sebagai pengganti posisi Gary Neville, harus mengikuti jejak pendahulunya tersebut didepak secara paksa.
Baca Juga:
"Valencia telah mengambil keputusan untuk melepas Pako Ayestaran dari jabatannya sebagai pelatih tim utama. Keputusan ini diambil setelah menganalisis situasi dan hasil yang diraih klub". Begitu konfirmasi resmi pihak Valencia.
Setelah menerima kabar pemecatan, Ayestaran bereaksi.
"Keputusan memecat saya tidak adil. Saya sangat kecewa. Saya harus menganalisis kesalahan agar tidak mengulanginya," ucap mantan asisten Rafael Benitez di Valencia (2001-2004) dan Liverpool (2004-2007) itu.
Pako Ayestaran: "The decision to dismiss me is not fair. I'm very disappointed, I have to analyse my mistakes so as not to repeat them." pic.twitter.com/srH6zbtx6M
— Squawka News (@SquawkaNews) September 21, 2016
Ayestaran layak kecewa karena dirinya hanya diberi kesempatan menukangi klub dalam 12 partai liga.
Akan tetapi, periode singkat itu cukup membuatnya sebagai pelatih dengan rekor terburuk dalam start Valencia sepanjang sejarah klub.
Dari 12 partai tersebut, El Che hanya meraup 10 poin (0,83 angka per partai). Rapor tersebut 'mengalahkan' rekor buruk sebelumnya milik Neville, yakni 14 poin dari 16 laga (0,875 per partai).
[video]https://video.kompas.com/e/5134540756001_v1_pjuara[/video]
Alarm bahaya sudah menyala keras di kubu Valencia. Pengalaman 7 musim terakhir menunjukkan fakta tim yang melakoni start dengan 4 kekalahan beruntun selalu terdegradasi pada akhir musim bersangkutan.
Hal itu dialami oleh Xerez CD (2009-2010), Sporting Gijon (2011-2012), dan Osasuna (2013-2014).
Setelah kepergian Ayestaran, Valencia menunjuk lagi mantan bek andalan mereka, Salvador Gonzalez Marco alias Voro, sebagai caretaker.
Jika belum kunjung mendapatkan pelatih tetap, El Che bakal langsung dipimpin Voro saat menjamu Alaves dalam lanjutan La Liga, Kamis (22/9/2016).
Sejumlah nama pun sudah mencuat di bursa kandidat pelatih kepala Valencia yang baru.
"Sulit mengetahui apa yang kurang dari tim ini. Kami menunjukkan kualitas untuk selalu menang dalam setiap partai, tapi tak menghasilkan poin".
Diego Alves, kiper Valencia.
Mereka di antaranya Roberto Mancini (eks Inter Milan), Rudi Garcia (AS Roma), hingga legenda terbesar klub, Mario Kempes, yang menawarkan diri sebagai pelatih.
Pendukung El Che tampak gerah karena klub tak kunjung mendapatkan pelatih tetap yang mampu membawa mereka kembali ke jajaran elite La Liga.
Termasuk Voro, yang sudah dua kali menjabat bos interim, Valencia telah mengangkat 8 orang pelatih berbeda hanya dalam 4 tahun terakhir!
[video]https://video.kompas.com/e/5134540747001_v1_pjuara[/video]