Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, menilai timnya bermain tak maksimal sehingga kalah dari Inter Milan. Dia pun akan mengambil pelajaran berharga dari kekalahan tersebut.
Pada pertandingan di Stadion Giueseppe Meazza, Minggu (18/9/2016) atau Senin dini hari WIB, Juventus kalah 1-2 dari Inter Milan.
Juventus sempat unggul terlebih dahulu lewat gol Stephan Lichsteiner pada menit ke-66. Namun, Inter Milan membalasnya melalui Mauro Icardi (68') dan Ivan Perisic (78').
"Setelah unggul, kami bahkan tak bisa mempertahankannya hanya dalam tempo dua menit," kata Allegri seusai pertandingan kepada Sky Sport Italia.
Berstatus Derbi Italia, Allegri menilai pertandingan melawan Inter Milan adalah pertarungan sebenar-benarnya. Untuk meraih kemenangan, dibutuhkan determinasi dan rasa lapar, terutama ketika dalam keadaan unggul.
"Kami seolah merasa puas sehingga mengendurkan intensitas. Kekalahan ini membuat kami kembali membumi dan memberikan pelajaran," tuturnya lagi.
2015 - The last time that Juventus lost a Serie A game after leading the match was in April 2015 against Torino. Comeback. #InterJuve
— OptaPaolo (@OptaPaolo) September 18, 2016
Kendati kalah, Allegri tak menilai peluang Juventus telah habis. Dia menilai hasil dari laga di kandang Inter Milan ini bukanlah akhir dari segalanya.
"Hasil ini bukanlah tragedi. Saya pikir, kekalahan seperti ini akan baik bagi kami. Jika cerdas, kami akan bisa belajar dari kekalahan ini," ucap Allegri.
Juventus saat ini tertahan di peringkat kedua klasemen sementara dengan 9 poin dari empat laga, berselisih satu angka dari Napoli. Inter Milan berada di peringkat keenam dengan raihan 7 poin.