Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Gaya Bermain Inter: Dominasi Tanpa Arti

By Minggu, 18 September 2016 | 18:01 WIB
Pelatih Inter Milan, Frank De Boer, saat menghadapi Pescara dalam laga lanjutan Serie A 2016-2017 di Stadion Adriatico, Pescara, pada 11 September 2016. (GIUSEPPE BELLINI/GETTY IMAGES)

Tak Efektif

Apalah arti dominasi jika hasil tidak maksimal. Nyatanya, seperti musim lalu, Inter mengalami kesulitan meraih poin di setiap laga.

I Nerazzurri baru mengemas empat poin dari tiga laga perdana Serie A musim ini, hasil dari satu kekalahan (vs Chievo), satu seri (vs Palermo), dan satu kemenangan (vs Pescara).

Bukan hanya soal hasil, secara keseluruhan, permainan Inter era De Boer memang kurang efektif dalam hal gol dan kebobolan.

Meski rataan jumlah tembakan lebih banyak dari musim lalu, Inter baru mengantongi tiga gol alias satu gol per laga. Di 2015-16, ratarata gol Inter ialah 1,3 per partai.

Begitu juga angka kebobolan yang mencapai 1,3 kemasukan per gim. Musim lalu, Inter menderita rata-rata satu gol per gim.

Catatan yang sangat tidak efektif mengingat Inter hanya menghadapi 9,7 tembakan per pertandingan musim ini. De Boer mengakui ketidakseimbangan yang sedang dihadapi Inter.

“Kami perlu meningkatkan keseimbangan dalam lini serang dan bertahan sebagai sebuah tim. Kami butuh waktu. Saya yakin pada akhirnya kami akan rutin meraih kemenangan,” kata pelatih berusia 46 tahun itu.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P