Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Joe Hart mengaku sudah mengetahui sejarah Torino, termasuk tragedi Superga, sebelum memutuskan bergabung.
Hart pindah dari Manchester City ke Torino dengan status pinjaman selama setahun. Bukan tanpa sebab penjaga gawang tim nasional Inggris itu memilih Torino.
Di mata Hart, Serie A adalah salah satu kompetisi bergengsi di Eropa. Begitu pula Torino yang sempat menjadi salah satu kekuatan sepak bola di dunia biru sebelum tragedi Superga pada 1949.
Kecelakaan pesawat itu menewaskan 31 anggota tim Torino, 17 di antaranya merupakan pemain.
"Sejak kecil, saya sudah menyaksikan pertandingan-pertandingan Italia. Saya pun mengetahui sejarah Torino dan tragedi Superga," tutur Hart.
"Sejarah Torino unik. Saya merasa senang menjadi seorang Granata (julukan Torino), meskipun ada pula Juventus di sini," ucap dia.
WATCH: Joe Hart ready to embrace culture at @TorinoFC_1906 after loan move from @ManCity: https://t.co/D9gMDaabqZ https://t.co/aeEecLczhm
— Sky Sports News HQ (@SkySportsNewsHQ) September 16, 2016
Meski begitu, keputusan Hart tetap dipandang sebagai sesuatu yang tidak lazim. Sebelumnya, tidak pernah ada penjaga gawang Inggris mencoba peruntungan di Italia.
"Saya tidak mengetahui kenapa begitu sedikit penjaga gawang Inggris di Italia. Saya sendiri mencari kesempatan besar," kata dia.
Guna melancarkan kariernya bersama Torino, Hart mengaku sudah belajar bahasa Italia dan beberapa kata yang dibutuhkan di lapangan.
Komunikasi memang vital di daerah pertahanan. Karena hal itu, Hart sempat melakukan blunder saat timnya kalah 1-2 dari Atalanta pada partai Serie A di Stadion Atleti Azzurri d´Italia, Minggu (11/9/2016).
No player has made more defensive errors leading to a goal in Serie A this season than Torino's Joe Hart (1). pic.twitter.com/bnzyGwblQj
— Squawka Football (@Squawka) September 11, 2016