Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tidak semua menjalani pertandingan mudah. Tapi, klub-klub tradisional Serie A berhasil mendapatkan hasil di pekan ketiga akhir minggu lalu. Semua klub, kecuali Milan.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Juventus dan Napoli secara nyaman menyudahi perlawanan Sassuolo 3-1 serta Palermo 3-0. Inter dan Roma dibuat berdebardebar sampai menit penghabisan, tapi pada akhirnya mampu meraih kemenangan 2-1 atas Pescara dan 3-2 atas Sampdoria.
Lazio juga masih bisa menyelamatkan satu poin dalam pertandingan melawan Chievo, yang berakhir imbang 1-1.
Hanya menjamu Udinese, Milan sebetulnya punya kesempatan bagus untuk kembali ke jalur kemenangan setelah pada pekan sebelumnya kalah 2-4 dari Napoli.
Yang terjadi ternyata kejadian tipikal dari Milan dalam beberapa tahun terakhir.
Kebingungan menghadapi lawan yang bertahan solid, terlalu lamban, tidak bisa mengatur tempo, dan kehilangan fokus di saat menentukan.
Gol Stipe Perica di menit-menit terakhir memastikan Milan sekali lagi membuat start jelek di Serie A. Dalam tiga partai pertama 2016/17, Il Diavolo hanya menang sekali dan kalah dua kali.
Baca Juga:
Terakhir kali Milan bisa menyapu bersih tiga kemenangan dalam tiga partai pertama adalah pada 10 tahun silam.
Yang pantas membuat Milanisti ketar-ketir adalah start buruk belakangan identik dengan krisis sepanjang musim dan posisi finis di luar zona Eropa.
Pada musim 2010/11 dan 2011/12, Milan masih bisa melakukan comeback setelah start jelek karena memiliki pemain juara macam Zlatan Ibrahimovic.
Sejak 2013/14 tidak lagi. Tanpa pemain yang memadai Setan Merah tidak pernah bisa recover dari awalan yang buruk.
Yang muncul adalah kekacauan. Lima pergantian pelatih terjadi antara 2013/14 hingga musim lalu. Sah-sah saja jika Montella sekarang mulai merasa tidak aman.
[video]https://video.kompas.com/e/5125945017001_v1_pjuara[/video]