Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pep Guardiola tidak akan ongkang-ongkang kaki walau klub asuhannya, Manchester City, bisa menang dalam empat pertandingan beruntun di Premier League. Manajer asal Spanyol itu malah mengatakan bahwa level yang ditunjukkan para pemainnya bukan jaminan untuk bisa menjuarai Premier League musim ini, apalagi Liga Champions.
Penulis: Dian Savitri
Pep Guardiola (45 tahun) memang memuji penampilan pemain-pemain asuhannya yang bisa bermain dengan standar tinggi sesuai permintaan. Namun, ia menyebut semua sektor di tim harus ditingkatkan kalau ingin menjadi juara Premier League, atau Liga Champion, atau keduanya.
Man City bisa mempertahankan rekor 100 persen setelah menang 2-1 atas rival sekota, Manchester United, di Old Trafford, 10 September lalu.
Dengan permainan yang berintensitas tinggi dan bermain sangat mulus, pasukan Guardiola telah membuat 17 gol dalam enam pertandingan: enam gol di playoff Liga Champions melawan Steaua Bucuresti dan 11 di Premier League.
“Sekarang, setelah empat pertandingan di Premier League, saya ingin mengatakan kepada para suporter bahwa performa itu belum cukup untuk menjadi juara Premier League, walau kini City berada di urutan pertama,” kata Guardiola kepada The Telegraph.
“Tentu saja saya dan pemain senang dengan hasil yang didapat sejauh ini, juga cara kami bermain dalam waktu dua bulan. Tetapi, hal itu belum cukup. Apalagi jika ingin mendapatkan trofi besar, Liga Champions," kata Pep lagi.
Pep menegaskan timnya harus berkembang ke arah yang lebih baik. Normal. Setelah dua bulan, semua tim harus berkembang, terutama untuk klub yang mempunyai manajer baru.
Guardiola membandingkan dirinya dengan manajer-manajer yang sudah lebih dulu ada di Premier League. Misalnya Mauricio Pochettino di Tottenham Hotspur dan Juergen Klopp di Liverpool.
Namun, Jose Mourinho dimasukkannya dalam kategori baru, karena ia melatih klub yang baru, Manchester United.