Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Frank de Boer Mencari Keseimbangan Sempurna

By Sabtu, 17 September 2016 | 13:06 WIB
Frank De Boer saat masih melatih Ajax menuju pertandingan Eredivise antara PSV Eindhoven dan Ajax Amsterdam di Philips Stadium, 20 Maret 2016. (DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Frank de Boer masih terus membentuk Inter menjadi tim seperti impiannya. Satu per satu problem yang ia miliki mulai terjawab.

Penulis: Anggun Pratama

De Boer ingin timnya selalu bisa mengendalikan laga dengan membangun serangan mulai dari lini belakang.

Hal itu setidaknya sudah terlihat dari rata-rata penguasaan bola Inter yang sejauh ini menjadi yang tertinggi di Serie A. Rata-rata penguasaan bola Inter adalah 60,8%.

Hanya, penguasaan bola itu belum berujung pada kemenangan meyakinkan. Cuma di laga kontra Pescara (63%) Inter bisa mengamankan tiga poin. Inter menang 2-1 di Stadion Adriatico akhir pekan kemarin.

Inter memang mulai menunjukkan perkembangan ketimbang di laga pertama kontra Chievo.

Hal yang bisa menjadi parameter adalah jumlah operan kunci yang berujung menjadi peluang gol.

Pembeda lain yang menunjukkan perkembangan Inter adalah pemanfaatan peluang tersebut menjadi gol. Icardi melepas total delapan tembakan, dengan hanya tiga yang tepat sasaran, tetapi membuahkan dua gol.

"Saya pikir kata kunci yang pas buat tim ini adalah konsistensi buat mengendalikan laga. Ever Banega dan Joao Mario menjadi kunci dalam filosofi tersebut. Kini, saya punya isu lain buat diselesaikan, tentu dengan syarat adanya keseimbangan sempurna," kata De Boer di Rai Sport.


Gelandang baru Inter Milan, Joao Mario, dalam acara perkenalan sebagai pemain baru sebelum pertandingan Seria A 2016-2017 menghadapi Palermo di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Italia, pada 28 Agustus 2016.(TULLIO M PUGLIA/GETTY IMAGES)

Menjelang melawan Juventus pada akhir pekan ini, paling tidak De Boer harus memperbaiki konsistensi serangan dari kedua sisi sayap.

Ivan Perisic dan Antonio Candreva kerap terisolasi karena kurang bantuan dari para bek sayap.

Hal lain yang masih terlihat mengkhawatirkan adalah cara tim ini bertahan. Lagi-lagi Inter kebobolan yang dipicu kesalahan pemain sendiri, kali ini menjadi "jatah" Banega. Masalah pertahanan ini sudah terlihat sejak beberapa musim terakhir.

Bahkan dengan kedatangan Joao Miranda dan Jeison Murillo sejak musim lalu, problem itu tak kunjung hilang.

"Kami masih harus memperbaiki diri di sejumlah area, karena beberapa kali kami kehilangan bola terlalu mudah. Tim ini punya kualitas, jadi harus bisa meningkatkan level performa para individu tersebut," tutur De Boer lagi.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P