Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Eks Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson, menangkap ada blunder taktik dari Juergen Klopp ketika Liverpool kalah dari Sevilla pada final Liga Europa 2016.
Liverpool sebenarnya terlihat superior pada paruh pertama. Skor 1-0 untuk keunggulan mereka terpampang saat jeda berkat gol Daniel Sturridge.
Sevilla tidak menikmatik intensitas tackle dan determinasi Liverpool pada babak pertama. Namun, Liverpool malah memulai paruh kedua dengan sikap positif," kata Ferguson.
"Alhasil, Liverpool kehilangan energi dan tidak bisa merebut bola. Ruang di lini tengah praktis terbuka," ucap dia.
"Created in Argentina, helped on by the man from Holland."
— Liverpool FC (@LFC) September 13, 2016
???? #OnThisDay in 2008... pic.twitter.com/Mv8feKmW1c
Baca Juga:
Situasi tersebut mendorong Sevilla untuk memutar keadaan. Mereka mencetak tiga gol pada paruh kedua dan berhak merengkuh trofi.
Hanya, di mata Ferguson, Klopp tetaplah manajer hebat. Sinergi dengan suporter Liverpool dianggap menjadi nilai plus arsitek asal Jerman itu.
"Dukungan dari suporter menimbulkan antusiasme untuk Klopp. Dengan karakter dan energi yang dimilikinya, dia pun bisa melompat di lapangan. Keduanya memiliki karakter cocok," tutur Ferguson.
Ferguson sendiri belum pernah berduel langsung dengan Klopp. Pemilik nama terakhir datang ke Liverpool ketika Ferguson sudah pensiun.
A shot that almost broke the net. ????
— Liverpool FC (@LFC) September 13, 2016
Relive Adam Lallana's strike from 8? different angles. ???? pic.twitter.com/htcX8XZGkM