Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Claudio Ranieri mengklaim bahwa dirinya sempat diminati oleh Manchester City pada musim panas 2007.
Ketika itu, Man City tengah mencari manajer baru untuk menggantikan Stuart Pearce. Pilihan jatuh kepada Ranieri, yang riwayat kariernya diwarnai pengalaman menangani Chelsea.
Hanya, tim berjulukan The Citizens belum bisa bergerak leluasa karena rencana akuisisi saham oleh Thaksin Shinawatra.
"Manchester City menginginkan saya. Namun, pemilik baru menunda untuk merampungkan negosiasi. Hal ini memberikan ruang bagi Juventus masuk dan Anda tidak bisa menolak klub seperti mereka," kata Ranieri.
64 - Claudio Ranieri is the oldest man to win his first @premierleague title, at 64 years and 195 days. Veteran.
— OptaJoe (@OptaJoe) May 4, 2016
Baca Juga:
Man City akhirnya mengalihkan pilihan ke Sven Goran-Eriksson. Pemilik nama terakhir hanya bertahan satu tahun di Stadion Etihad.
Adapun di Juventus, Ranieri bertahan selama dua tahun. Dia dipecat seiring rentetan hasil minor pada musim 2008-2009.
Tidak dimungkiri Ranieri, perselisihan antara dirinya dengan manajemen turut melatarbelakangi pemecatan ketika itu.
"Startegi transfer dibuat oleh saya, Direktur Olahraga Alessio Secco, dan Direktur Umum Jean Claude Blanc. Namun, kesalahan dilimpahkan kepada saya seorang," ujar Ranieri.
Singkat cerita, Ranieri berlabuh di Leicester City pada Juli 2015. Tim berjulukan The Foxes menjadi titik tertinggi karier Ranieri dengan kesuksesan menjuarai Premier League 2015-2016.
60.5% - Claudio Ranieri has won 60.5% of his Premier League games as Leicester City manager (W23 D12 L3). King. pic.twitter.com/pilGbycjsP
— Transfer Centre Live (@Nickmorrty2Live) August 9, 2016