Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Diego Costa, Ketajaman di Garis Batas Fair Play

By Firzie A. Idris - Senin, 12 September 2016 | 21:52 WIB
Striker Chelsea, Diego Costa, mencetak gol keduanya ke gawang Swansea pada laga Premier League di Liberty Stadium di Swansea, Wales, pada 11 September 2016. (ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Striker Chelsea, Diego Costa (27), menyelamatkan klubnya dari kekalahan saat bertandang ke markas Swansea pada Minggu (11/9/2016). Laga ini kembali menunjukkan kedua sisi sang penyerang.

Costa mencetak dua gol, salah satunya tendangan salto brilian, untuk membantu timnya membawa pulang hasil 2-2 dari klub yang bermarkas di Wales tersebut.

Gol-gol tersebut meneruskan tren positif sang pemain di depan gawang.

Ia adalah pemain paling produktif di Premier League kini (4 gol bersama dengan Sergio Aguero) dan menjadi satu-satunya pemain yang mencetak gol atau mencatatkan assist dalam empat laga perdana Premier League 2016-2017 sejauuh ini.

Sebelum di Swansea, Costa menyelamatkan tiga poin bagi klubnya saat melawan Watford dan West Ham dengan gol-gol menit akhir.

Musim ini Costa tampil trengginas dalam melakoni peran sebagai ujung tombak The Blues. Ia piawai dalam menahan dan juga menggocek bola, menjadikannya sebuah mesin serangan balik yang sempurna.

Namun, catatan gol hanyalah sebagian dari cerita Costa.

Di Swansea, misalnya, ia sukses memprovokasi para pemain dan suporter lawan dengan sempat berupaya mencari foul beberapa kali setelah mendapat kontak tubuh.


Striker Chelsea, Diego Costa, bertabrakan dengan kiper Swansea, Lukasz Fabianski, pada laga Premier League di Liberty Stadium di Swansea, Wales, pada 11 September 2016.(ALEX LIVESEY/GETTY IMAGES)

Berkat tackle telatnya, ia juga mendapat kartu kuning ketiganya musim ini. Ia meneruskan tren di mana ia mendapat kartu kuning ketika mencetak gol pada EPL 2016-2017.

Pada dua tahun pertamanya di Inggris sebelum ini, ia selalu mendapat 8 kartu kuning setiap musimnya.

Baca Juga:

Tak heran apabila para suporter tuan rumah di Liberty Stadium selalu memberikan hujatan setiap kali Costa menyentuh bola.

Namun, pelatih Antonio Conte menilai bahwa wasit justru harus lebih adil ke Costa.

Pada laga ini, Conte mengamati beberapa kali para pemain lawan seperti Leroy fer dan Jordi Amat menekel keras sang penyerang timnas Spanyol tersebut.

"Saya ditanya tentang kesabaran Diego Costa dan saya bisa katakan bahwa perilakunya fantastis untuk mengontrol situasi," tutur Conte kepada BBC.

"Ia menerima banyak tendangan dari menit pertama hingga akhir laga, saya pikir para bek lawan menargetkan dia," lanjutnya.

Diego Costa telah mencetak 4 gol dan 1 assist musim ini bagi The Blues. Akurasi tembakannya yang 57% (8 on target dari 14 usaha) bahkan lebih baik dari Sergio Aguero (33%) dan Zlatan Ibrahimovic (27%).

Musim tersubur sang pemain adalah segera setelah ia mendarat di Inggris dari Atletico Madrid pada 2014-2015, di mana ia membukukan 20 gol dari 26 laga Premier League.

[video]https://video.kompas.com/e/5120033685001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P