Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Cara Benitez Bawa Newcastle ke Jalan Menaklukkan Kasta Kedua Inggris

By Firzie A. Idris - Senin, 12 September 2016 | 21:25 WIB
Pelatih Newcastle United, Rafael Benitez, memberi instruksi kepada para pemainnya dalam laga Piala Liga kontra Cheltenham Town di St James' Park, Newcastle, pada 23 Agustus 2016. (STU FORSTER/GETTY IMAGES)

Manajer Newcastle United, Rafael Benitez, berada di jalur tepat untuk menaklukkan Divisi Championship, kasta kedua Inggris. Ia membawa The Magpies menorehkan 5 kemenangan dan empat clean sheet beruntun di semua kompetisi saat timnya menang 2-0 kontra Derby County pada Sabtu (10/9/2012).

Kemenangan datang berkat gol voli spektakuler Yoan Gouffran dan gol menit akhir dari pemain anyar DeAndre Yedlin.

Hasil ini penting bagi The Magpies karena Derby adalah saingan mereka menuju kembali ke Premier League.

Musim lalu Derby mencapai semifinal play-off Championship walau harus menelan kekalahan di tangan Hull.

Pun, Derby menekan Newcastle hampir sepanjang laga.

Gol-gol pasukan Benitez datang dari sepak pojok, bukti pertama dari perubahan yang ia datangkan ke Newcastle.

Setelah lama kesulitan mencetak gol dari sepak pojok atau tendangan bebas, sebanyak 8 dari 10 gol The Magpies di kasta kedua Inggris kini datang dari situasi bola mati.

Kedua adalah persebaran gol.

Dwight Gayle memimpin daftar pencetak gol Newcastle dengan 4, tetapi Yedlin menjadi pencetak gol kedelapan The Magpies musim ini walau musim baru memasuki medio September.

Ketiga, ketangguhan lini belakang.

Jika menghitung laga Piala Liga melawan Cheltenham Town, laga di Derby adalah keempat kalinya secara beruntun mereka mencatatkan clean sheet.

Lini belakang yang dimotori oleh kapten muda Jamal Lascelles (22) hanya kebobolan sekali dari lima laga terkini.

Baca Juga:

Mengenai hal ini, Benitez mengutarakan bahwa lini belakangnya memang kokoh.

"Saya pikir kuncinya adalah mereka bekerja bersama dan bertahan lebih baik," ujar pemenang Liga Champions 2005 bersama Liverpool tersebut.

"Walau kami memimpin lebih dulu, tim tetap harus bekerja keras karena ini Divisi Championship, sangat sulit untuk mencatatkan clean sheet," lanjutnya.

Terakhir adalah aktivitas transfer mumpuni.

Hasil ini kembali menekankan kepiawaian Benitez dalam menjaga soliditas permainan walau Gouffran cs mengawali musim dengan 2 kekalahan beruntun dan kehilangan hingga 15 pemain.

Berkat pergerakan apik di bursa transfer, Benitez berhasil mengumpulkan profit belanja sekitar 30 juta pounds sepanjang musim panas.

Tiga pemain menjadi pemasuk devisa terbesar, yakni Andros Townsend (13 juta pounds ke Crystal Palace), Gini Wijnaldum (25 juta pounds ke Liverpool), dan Moussa Sissoko pada hari terakhir bursa dibuka (30 juta pounds ke Spurs).

Sebaliknya, mereka mendatangkan pemain-pemain solid untuk level Championship seperti Matt Ritchie (10 juta pounds dari Bournemouth), Dwight Gayle (10 juta pounds dari Crystal palace), Mohamed Diame (5 juta pounds dari Hull), dan Grant Hanley (5 juta pounds dari Blackburn).

Newcastle bahkan belum menyentuh parachute payment mereka, yakni uang yang diberikan oleh Premier League sebagai pelunak tamparan finansial bagi klub-klub yang terdegradasi.

The Magpies berhak atas dana 65 juta pounds yang dipecah ke dalam empat tahun ke depan. Namun, dana itu akan dihentikan jika Newcastle kembali ke Premier League.

The Magpies kini menduduki peringkat kedua Divisi Championship, terpaut 4 poin dari sang pemimpin, Huddersfield Town (16).

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P