Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Arema Cronus terpaksa melirik kiper ketiga Achmad Kurniawan, yang lama duduk di bangku cadangan, menyusul cederanya Kurnia Meiga dan I Made Wardana.
Penulis: Ovan Setiawan/Persiana Galih
Selama ini, posisi Meiga nyaris tak tergantikan. Ia selalu menjadi pilihan utama Singo Edan lantaran akurasinya dalam menebak arah bola plus refleks mengagumkan.
Meiga kini harus beristirahat setelah mengalami cedera karena berbenturan dengan gelandang Madura United, Bayu Gatra.
Pilihan kiper pun harus jatuh pada Kadek, sapaan akrab I Made Wardana. Tetapi, di pertandingan yang sama, Kadek bernasib serupa.
Baca Juga:
Ia mengalami cedera usai berbenturan dengan striker Madura United, Pablo Rodriguez Aracil. Ia pun terpaksa melanjutkan permainan hingga menit terakhir sambil menahan rasa sakit.
Peristiwa itu menjadi kesempatan emas bagi Achmad Kurniawan dalam menunjukkan taringnya.
Kiper berusia 36 tahun ini berjanji akan memuaskan harapan Aremania di pertandingan tandang pekan ke-19 Kejuaraan Sepak Bola Torabika (TSC) 2016 kontra Persiba Balikpapan, Sabtu (10/9/2016).
Sebagai kiper yang tak lagi muda, AK, panggilan akrab Achmad Kurniawan, masih menyimpan sisa-sisa kejayaan meskipun belum pernah diturunkan selama TSC digelar.
“Selama ini saya selalu menjaga kondisi dan ikut latihan rutin karena harus selalu siap diturunkan,” tutur kiper asal Jakarta ini.
Naluri penjaga gawang pun diklaim masih melekat di benak AK. Pelatih kiper Arema, Yanuar "Begal" Hermansyah, mengatakan bahwa Arema punya empat kiper dengan kualitas yang sepadan.
“AK seperti penjaga gawang lainnya, apalagi dia punya jam terbang tinggi," ujarnya.
Meski percaya pada kemampuan AK, Begal tetap ingin Meiga dan Kadek yang menjadi pilihan utama. Hanya, belum ada kepastian kapan kedua kiper itu bisa pulih.
“Pulihnya Meiga dan Kadek menjadi harapan kami setiap hari," katanya.
Tanggung Jawab Bersama Arema memang mencetak rekor clean sheet terbaik selama TSC 2016. Oleh sebab itu, pelatih Milomir Seslija yakin bahwa Meiga merupakan salah satu kiper terbaik Indonesia saat ini.
Bagi Milo, absennya Meiga merupakan tantangan besar bagi lini pertahanan Arema di partai kontra Persiba.
Ia menuntut kedua bek andalannya, Goran Gancev dan Hamka Hamzah, untuk bekerja keras mematahkan serangan agresif tim berjulukan Beruang Madu tersebut.
“Dari awal, lini pertahanan Arema dibentuk dengan sistem keterkaitan yang erat. Absennya Meiga jadi tanggung jawab Gancev dan Hamka juga," katanya.
Pada partai kontra Persiba, Milo, sapaan akrab Milomir, meminta skuat Singo Edan untuk bermain disiplin, penuh tekanan, sehingga mampu mempersempit ruang tembak lawan.
Pola tersebut meringankan tugas kiper Arema di laga tandang. Hal itu pun menjadi sinyal bahwa Milo tak begitu yakin dengan kualitas AK.
Dalam beberapa latihan terakhir, Milo memang kerap mencoba beberapa pola penampilan baru.
Misalnya dalam menyerang, ia tak ragu menginstruksikan skema operan pendek, yang jarang dipakai Arema, dalam laga kontra Madura United. Walhasil, ia puas dengan ramuan barunya.
"Kemenangan atas Madura menjadi permainan Arema yang kami inginkan. Bermain dengan umpan pendek dan meminimalkan bola-bola atas," katanya setelah menekuk Madura United dengan skor 2-1.
[video]https://video.kompas.com/e/5116593851001_v1_pjuara[/video]