Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kegagalan Blaise Matuidi meninggalkan Paris Saint-Germain demi Juventus di musim panas 2016 bikin gerah satu orang yang begitu dekat dengan gelandang tim nasional Prancis itu. Dia bernama Mino Raiola.
Penulis: Theresia Simanjuntak
Nyaris sepanjang bursa transfer yang baru berlalu, Matuidi dikaitkan dengan juara bertahan Serie A tersebut. Bahkan, media-media Prancis dan Italia sempat meyakini bahwa pemain berusia 29 tahun itu telah sepakat dengan kubu Juventus.
Akan tetapi, transfer urung terjadi hingga bursa ditutup pada 31 Agustus. PSG, yang kehilangan para bintang seperti Zlatan Ibrahimovic di musim panas 2016, enggan melepas mantan pemain St. Etienne itu. Matuidi pun bertahan di Parc des Princes.
PSG tentu berhak mempertahankan Matuidi berhubung sang pemain masih terikat kontrak dengan mereka hingga pertengahan 2018. Orang pertama yang langsung bersuara membahas hal tersebut ialah agen Matuidi, Raiola.
"Matuidi sangat kecewa ditarik keluar dari daftar jual PSG. Kami semua terkejut dengan batalnya negosiasi," kata Raiola kepada Premium Sport.
Yang menarik, Matuidi mengeluarkan pernyataan agak berbeda dengan agennya.
"Ada penawaran nyata dari Juventus. Ya, saya ingin ke klub itu, tapi PSG memutuskan sebaliknya. Saya harus menerima hal ini. Periode tersebut sulit sebab harapan saya tidak terlaksana. Namun, saya bahagia di PSG," ucap Matuidi kepada Telefoot.
Baca Juga:
Lantaran berbeda pernyataan, muncul dugaan sinis di Prancis yang ditujukan kepada Raiola. Gara-gara Matuidi, Raiola tidak bisa lebih kaya dari sang agen harapkan.
Menurut media Spanyol, AS, Raiola mengantongi komisi sekitar 30-40 juta euro hasil menuntaskan transfer tiga kliennya: Paul Pogba, Zlatan Ibrahimovic, dan Henrikh Mkhitaryan. Ketiga pemain itu bergabung dengan Manchester United.
Matuidi seharusnya bisa bikin rekening bank Raiola semakin gemuk karena harga jualnya mencapai 25 juta euro. Tidak ada kesempatan bagus bagi Raiola mendapatkan komisi besar hasil penjualan kliennya itu selain tahun ini. Pada pertengahan 2017, harga si pemain tidak bisa setinggi di musim panas 2016 karena kontraknya tinggal setahun lagi di PSG.
Rumor baru pun muncul. Raiola diyakini akan berupaya membuat Matuidi mendapat perpanjangan kontrak dari PSG, klub yang dibela sejak 2011.
Move On
Matuidi harus move on dari kegagalan transfer itu. Ada tantangan yang harus ia tuntaskan apabila ingin menikmati 2016-2017 yang sukses: bermain starter. Hingga pekan ketiga Ligue 1 musim ini, Matuidi tak kunjung mendapat permainan sejak menit pertama. Dia selalu masuk sebagai pengganti.
Oleh pelatih anyar PSG, Unai Emery, Matuidi kalah bersaing dengan Thiago Motta, Marco Verratti, Javier Pastore, dan Adrien Rabiot untuk menempati posisi trio gelandang dalam pola 4-3-3.
Meski minim menit bermain, Matuidi percaya dapat merebut hati Emery dan menyegel tempat di tim utama.
"Ada pelatih baru. Saya tahu dia sangat percaya kepada saya karena kami telah berdiskusi," ujar pemain asal Prancis tersebut.