Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ever Banega, Kreativitas yang Masih Tersia-siakan

By Minggu, 11 September 2016 | 13:15 WIB
Aksi pemain Inter Milan, Ever Banega dalam laga Serie A antara AC ChievoVerona kontra Internazionale Milan di Stadio Marcantonio Bentegodi, Verona Italia, 21 Agustus 2016. (DINO PANATO/GETTY IMAGES)

Inter musim lalu terlihat sangat membutuhkan kreativitas. Manajemen menjawabnya dengan mendatangkan Ever Banega dari Sevilla.

Penulis: Anggun Pratama

Dampaknya secara tim belum terasa.

Dari dua laga yang sudah dilalui, Inter kalah 0-2 dari Chievo dan cuma bermain imbang 1-1 dengan Palermo. Banega terlihat belum terlalu berpengaruh, tetapi dari statistik menunjukkan hal lain.

Banega langsung muncul sebagai pemain paling kreatif di tubuh Inter.

Opta dan Whoscored sepakat menyebut Banega sementara ini menjadi pemain paling kreatif di Serie A dengan jumlah 10 operan kunci pemicu peluang.

Hanya, operannya tak bisa dimanfaatkan oleh rekan-rekan setim. Tak ada satu pun yang berbuah gol!

Kreativitas Banega masih tersiasiakan. Frank de Boer paling tidak bisa memulai membangun timnya berdasar pada nilai positif itu.

Di laga kontra Palermo, Banega membuat enam operan kunci selama 90 menit bermain. Sisanya adalah saat melawan Chievo dalam 70 menit.

Di dua laga itu, Banega mendapat peran yang berbeda.

Saat melawan Chievo, Banega mendapat peran dan posisi favoritnya sebagai playmaker yang menjadi penghubung permainan antara lini belakang dan sisi ofensif.

Ia tak mendapat tugas khusus buat membantu pertahanan karena di belakangnya masih ada Gary Medel dan Kondogbia.

Banega hanya 72 kali menyentuh bola, tetapi penempatan posisinya bagus, serta operan bolanya kebanyakan vertikal.

Ketika melawan Palermo, perannya berubah menjadi deep-lying playmaker. Banega duduk dalam di depan bek tengah, di antara Medel dan Kondogbia.


Gelandang Inter Milan, Ever Banega, beraksi pada laga kontra Palermo di Giuseppe Meazza, 28 Agustus 2016.(TULLIO M. PUGLIA/GETTY IMAGES)

Tanggung jawabnya bertambah buat membantu pertahanan.

​​Sentuhannya meningkat menjadi 129. Hanya, operannya kini tak cuma buat membongkar pertahanan.

Banega harus cermat melepas operan yang melepaskan tekanan pada pertahanan timnya.

Tambahan tugas bertahan ini membuat Banega juga lebih sering buat melepas tekel. Total sembilan tekel saat melawan Palermo berbanding dua kontra Chievo.

Melihat kualitas utama Banega ada dari sisi kreativitas, usaha melepas tekel demi menyaring serangan lawan tentu seperti menyia-nyiakan tenaganya.

"Saya nyaman bermain sebagai gelandang serang dan paham menjalankannya. Saya juga bisa bermain sebagai regista, seperti di laga terakhir bersama Inter. Tetapi, saya harus kembali membiasakan diri dengan peran tersebut," katanya kepada TyC Sports.

Banega tampak memberikan kode pada De Boer soal penempatan posisinya.

Sang gelandang jelas ingin bermain di mana pun pelatih memerintahkan, tetapi bila ingin memanfaatkan imajinasi dan kreativitasnya, lebih baik tanggung jawab bertahan Banega dikurangi. 

[video]https://video.kompas.com/e/5119124009001_v1_pjuara[/video]

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P