Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lazio Lakukan Penghijauan di Semua Lini

By Sabtu, 10 September 2016 | 14:08 WIB
Pemain Lazio, Cristiano Lombardi merayakan gol ketiganya dalam laga Serie A antara Atalanta BC dan SS Lazio di Stadio Atleti Azzurri d'Italia, Bergamo, Italia, 21 Agustus 2016. (PIER MARCO TACCA/GETTY IMAGES)

Persiapan Lazio menuju musim 2016-2017 diawali dengan guncangan. Marcelo Bielsa, yang didaulat memimpin tim di musim anyar, tiba-tiba mengundurkan diri, beberapa pekan setelah penandatanganan kontrak. Bahkan Bielsa belum sempat menginjakkan kaki di tanah Italia.

Penulis: Sem Bagaskara

Alhasil, Lazio kembali mempekerjakan Simone Inzaghi sebagai pelatih kepala. Pria 40 tahun itu sudah menduduki jabatan ahli strategi Lazio pada 2015/16.

Ia sementara dipromosikan dari tim Primavera untuk menggantikan Stefano Pioli, yang dipecat pada April 2016. Takdir tampaknya memang menghendaki Inzaghi dan Lazio untuk terus berkolaborasi.

Keberadaan Inzaghi di kursi pelatih ibarat penegas keseriusan Lazio melakukan "revolusi hijau". Il Biancocelesti ingin bertumpu kepada tenaga-tenaga muda nan segar.

Inzaghi merupakan salah satu pelatih paling belia di Serie A 2016/17. Ia hanya kalah muda dari Roberto De Zerbi (Palermo/37 tahun).

Tak cuma punya pelatih "hijau", Lazio juga dipenuhi anak-anak muda. Penyegaran nyaris dilakukan di semua lini.

Keita Kembali

Ciro Immobile (26) dan Luis Alberto (23) didatangkan untuk menggantikan sosok-sosok matang seperti Miroslav Klose (37/dilepas), Alessandro Matri (30/kembali ke Milan), dan Antonio Candreva (28/pindah ke Inter).

Moritz Leitner (23 tahun) yang dibeli dari Dortmund diproyeksikan menjadi pemimpin di sektor tengah. Tugas itu dalam beberapa musim terakhir diemban Stefano Mauri (34/dilepas).