Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Olivier Giroud Mewaspadai Kebangkitan Belanda dan Swedia

By Weshley Hutagalung - Selasa, 6 September 2016 | 23:49 WIB
Olivier Giroud saat hadir dalam jumpa pers di Clairefontaine-en-Yvelines (3/9/2016) menjelang laga melawan Belarusia. (FRANCK FIFE/AFP)

Prancis akan memulai perjuangan menuju putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia dengan berkunjung ke Belarusia pada Selasa (6/9). Walau berstatus sebagai finalis Euro 2016, kubu Prancis tak mau predikat itu menjadi beban memulai laga kualifikasi. Ia mewaspadai dua kekuatan di babak kualifikasi.

Hal tersebut disampaikan striker Olivier Giroud dalam jumpa pers menjelang pertandingan melawan Belarusia di Clairefontaine-en-Yvelines, pada 3 September 2016.

Mencapai final Euro 2016 dan mengalahkan Italia 3-1 di markas lawan pada duel persahabatan (1/9) adalah modal yang dibawa pasukan Didier Deschamps untuk mengawali laga di Grup A Kualifikasi Piala Dunia 2018.

Baca juga:

Di hadapan wartawan, Giroud menegaskan Prancis tidak akan menganggap enteng Belarusia. Ia mengatakan akan tetap fokus mengawali perjuangan walau ditempatkan sebagai unggulan utama Grup A.

Di Grup A, selain Prancis dan Belarusia ada Belanda, Swedia, Bulgaria, dan Luksemburg. Bergabung bersama Belanda dan Swedia membuat Giroud sadar Prancis tak boleh melepaskan peluang meraih nilai penuh di setiap pertandingan.

"Belanda kini tengah berbenah dan membangun kembali timnya. Swedia baru kehilangan Zlatan Ibrahimovic dan memulai era yang baru. Situasi seperti itu pantas kami cermati," kata Giroud pada Le Parisien.

Bagaimana dengan tim lain? Giroud menyebut Bulgaria, Belarusia, dan Luksemburg memang dinilai lebih lemah dari Prancis.

"Akan tetapi, kami tak boleh terbuai oleh pujian dan prediksi. Prancis tak boleh berpuas diri," ujar striker Arsenal tersebut.

Ketika ditanya bagaimana pengetahuannya terhadap kekuatan tuan rumah Belarusia, Giroud mengaku tak tahu.