Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Bayern Muenchen, Carlo Ancelotti, secara terang-terangan siap berkarier lagi di Italia. Namun, dia bakal menolak jika ditunjuk sebagai juru taktik tim nasional. Mengapa demikian?
Sebagai seorang pelatih, kepiawaian Ancelotti sudah tak perlu diragukan lagi. Dia telah menangani sejumlah klub besar Eropa dan selalu sukses mempersembahkan gelar juara.
Salah satu klub yang pernah berjaya di tangan Ancelotti adalah AC Milan. Delapan musim melatih klub tersebut, Ancelotti meraih tujuh gelar bergengsi, termasuk dua trofi Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan scudetto.
Ancelotti pun mengaku punya kesempatan untuk kembali melatih AC Milan setelah dirinya dipecat oleh Real Madrid pada Mei 2015.
#Vidal: "I believe he'll have a great impact on this team and we hope to win everything with him." via @FOXSoccerhttps://t.co/lQz7vLhGir
— FC Bayern US (@FCBayernUS) August 29, 2016
"Saya mempunyai peluang untuk kembali ke Milan. Namun, saya rasa saat itu bukanlah waktu yang tepat. Apakah saya akan kembali ke Serie A? Mungkin saja, karena saya orang Italia," ujar Ancelotti kepada Marca.
Akan tetapi, ketika ditanyakan mengenai peluang melatih timnas Italia, Ancelotti langsung menampiknya.
Pria 57 tahun itu berpendapat bahwa intensitas pekerjaan di timnas tidak serutin ketika dirinya menangani sebuah klub.
"Saya tak akan mengambil pekerjaan sebagai pelatih tim nasional. Saya lebih suka bekerja setiap hari di klub," kata Ancelotti menjelaskan.
Sebelum menjajal karier sebagai pelatih, Ancelotti sempat mengambil kursus kepelatihan terlebih dahulu di Coverciano, Italia.
Ia pernah pula menjadi asisten Arrigo Sacchi di timnas Italia pada periode 1992-1995.
Arrigo Sacchi y Carlo Ancelotti.
— World AC Milan. (@WorldACMilan) April 2, 2016
Leyendas. pic.twitter.com/InqV6sWEXE
Semasa dirinya menjadi asisten pelatih, Italia sempat meraih status finalis Piala Dunia 1994.