Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
John Stones tidak mau melupakan hakikatnya sebagai pemain belakang. Meskipun, di Manchester City, dia mendapatkan tugas untuk mendistribusikan bola.
Manajer Josep Guardiola memang menuntut 11 pemain di lapangan mumpuni dalam melepaskan operan, tidak terkecuali pemain belakang dan penjaga gawang.
Tuntutan itu dipenuhi Stones dengan melepaskan 164 umpan akurat dalam tiga partai pertama Premier League. Khusus pemain belakang, catatan Stones cuma kalah dari John Terry dan Cesar Azpilicueta.
88.7% - John Stones completed a higher share of his passes than any other defender to play 25+ games in the PL last season. Assured.
— OptaJoe (@OptaJoe) July 28, 2016
Hanya, Stones tidak ingin dikenal publik karena kemampuannya dalam melepaskan operan akurat.
Baca Juga:
"Pada dasarnya, saya adalah seorang pemain belakang. Saya harus melakukan blok, tandukan, dan pekerjaan 'kotor'lainnya. Tugas membangun serangan hanyalah bonus," kata Stones.
"Sebagai sosok seperti itulah, saya ingin dikenal. Jadi, saya harus mengevaluasi apa yang bisa dan belum bisa dilakukan," tutur dia.
Untuk kinerja defensif, Stones memang masih memerlukan banyak pembenahan. Dia terlihat kurang berkontribusi di tim.
John Stones' game by numbers vs. Stoke:
— Squawka Football (@Squawka) August 20, 2016
93% pass acc.
7 clearances
3 aerial duels won
1 interception
Pep player. pic.twitter.com/qmmo29kRGU
Eks pemain Everton itu cuma melakukan 10 aksi untuk tackle, merebut bola, dan duel udara. Berbekal jumlah itu, Stones kalah dari tiga pemain belakang Man City lainnya, yaitu Aleksandar Kolarov, Nicolas Otamendi, dan Pablo Zabaleta.
Akibat Stones pula, Man City tidak pernah mencatat clean sheet dalam tiga partai awal. Mereka menderita masing-masing satu gol dari Sunderland, Stoke City, dan West Ham United.
[video]https://video.kompas.com/e/5068932451001_v1_pjuara[/video]